"Acara makan malam hari ini aku izin gak ikut ya?"
"Loh kenapa? Kapan lagi kan ada waktu senggang kaya gini?"
Aku hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan rekan kerjaku. Hari ini rencananya kantor tempat aku kerja akan mengadakan makan malam. Tapi aku yang sudah terlanjur ada janji dengan suamiku terpaksa harus izin dari acara kantor. Tentu saja rekan rekanku menyayangkan keputusanku.
"Pokoknya hari ini harus ikut semua. Tanpa terkecuali"
Itu Pak Manager yang bersuara.
"Maaf pak saya sudah ada janji"
"Sayang sekali, baiklah mungkin lain kali"
Aku sedikit lega setelah mendapat izin dari atasanku.
"Eh masa gak ikut?"
Aku yang sedang menunggu suamiku menjemput di kejutkan dengan sebuah tangan yang merangkul bahuku.
Itu Young Jae, rekan kerjaku. Orangnya memang sedikit petakilan dan ramah kepada semua orang.
"Aku ada janji"
"Ah sayang banget ya"
Young Jae menatapku dengan wajah kecewanya.
"Lain kali"
"Oke deh, lain kali. Kita makan berdua aja kali ya?"
Young Jae mengedipkan sebelah matanya, membuatku risih. Orangnya memang hobi menggoda siapapun.
"Jae, lepas tuh tangan. Liat siapa yang datang"
Rekan kerjaku yang lain menegur Young Jae. Membuatnya melepaskan rangkulannya pada bahuku. Tatapan kami beralih pada seorang pria yang tengah berjalan ke arah kami. Dengan tatapan yang--
Sial. Hoshi. Apa dia lihat Young Jae merangkulku tadi?
Dilihat dari ekspresi wajahnya sepertinya dia melihat apa yang Young Jae lakukan tadi. Rekan kerjaku termasuk Young Jae memilih menghindar dan meninggalkan aku bersama Hoshi.
"Langsung pulang?"
Tanpa basa basi Hoshi langsung mengajakku pulang. Sepertinya aku telah membangunkan Harimau yang tengah tidur.
"Jadi makan malam di luar?"
Aku bertanya saat kami sudah berada di dalam mobilnya.
"Gak usah, pulang aja"
"Kenapa?"
"Malas"
Aku diam. Hoshi pasti sangat marah.
Saat tiba di rumah aku langsung menyiapkan makan malam. Sementara Hoshi langsung masuk ke kamar. Apa dia sangat marah?
Memang Hoshi adalah tipe suami yang ramah, penyayang dan selalu ceria tapi berbeda saat dia sudah dalam mode marah.
"Makanannya udah siap, yu makan?"
Dia masih tetap diam.
"Hoshi, maaf"
"Buat?"
"Aku salah, harusnya aku bisa menghindar dari perlakuan rekan kerjaku tadi""Kamu kaya gitu tiap hari?"
Matanya menatapku tajam.
"Hah? Enggak. Itu baru pertama"
"Mending kamu gak usah kerja. Berhenti aja. Kamu itu udah punya suami"
"Kita udah bahas ini sebelumnya"
Perdebatan kami selalu berakhir dengan Hoshi yang menyuruhku berhenti kerja. Aku jelas menolaknya, meski sudah menjadi seorang istri namun aku tidak mau kehilangan karirku. Aku masih bisa membagi waktu antara pekerjaan dan tanggung jawabku sebagai istri.
"Tapi aku gak suka kamu dekat sama rekan kerjamu yang cowo itu"
"Maaf, lain kali aku akan lebih jaga diri"
Hoshi menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian dia memejamkan matanya, mencoba meredam emosinya.
Aku mencoba menggenggam tangannya.
"Aku percaya sama kamu, tapi aku gak bisa percaya sama laki laki di luar sana. Aku gak suka orang lain nyentuh istri aku. Setelah ini kamu bisa lebih jaga diri kan?"
Aku mengangguk. Hoshi langsung menarikku kedalam pelukannya.
"Maaf sayang..."
"Maaf juga aku terlalu emosi"
"Aku seram ya kalau marah?"
Aku mendongkak menatap wajahnya, kemudian mengangguk lagi.
"Iya sangat menyeramkan. Aku takut kalau kamu marah gitu"
"Udah mirip harimau belum? Aku kalau marah kaya beneran jadi Harimau deh"
"Hah?"
Aku melepas pelukan Hoshi kemudian menatap heran padanya. Harimau lagi, Harimau terus, susah kalau udah bucin sama Harimau.
"Gak mirip Harimau, malah mirip Hamster. Menggemaskan" aku mencubit pipinya,
"Aku ini Harimau bukan Hamster"
"Hamster tetap Hamster"
"Harimau!"
"Manusia Hoshi kamu manusia!"
"Horanghae"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR UNIVERSE (SEVENTEEN ONESHOT STORY)
أدب الهواةThis is another universe that will be yours, so be happy and enjoy the story! DM for request ❤️