4.7 - 서명호 - Untitled, 2021

2.4K 244 11
                                    

"Kau bermain dengan dia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau bermain dengan dia?"

"Hmm. Kenapa?"

"Dia sahabatku Myeongho."

"Aku tahu. Dan dia juga perempuan sama sepertimu."

Aku terdiam. Tidak lagi mampu berbicara. Myeongho menatapku dengan tatapan sayu. Tangannya sibuk memainkan gelas wine yang sedari tadi belum diminumnya.

"Aku tidak mengerti jalan pikiranmu."

Ucapku penuh keputusasaan.

"Kau tidak perlu berpikir keras tentang apa yang terjadi. Kau menambah rumit segalanya. Kita ini menikah karena paksaan. Aku tidak mencintaimu, aku rasa kau juga."

Nada suara Myeongho memang terdengar datar tanpa intonasi. Tapi aku berani bersumpah jika perkataannya benar - benar menusuk. Di tambah tatapan matanya yang mengintimidasi.

"Itu benar. Tapi tolong, jaga sikapmu. Kau bermain dengan sahabatku. Bagaimana jika dia membocorkan apa yang terjadi antara kalian. Lalu pernikahan pura - pura kita akan terungkap."

"Aku bermain cantik dan bersih. Tidak perlu khawatir."

Aku tidak lagi menjawab pertanyaannya. Aku beranjak. Melangkahkan kaki keluar dari rumah mewahnya yang sudah aku tempati sejak enam bulan lalu.

"Mau kemana?"

"Aku rasa kau tidak perlu tahu."

"Menemui pria itu lagi? Sudah aku katakan Jeon Wonwoo itu pria brengsek."

Langkahku terhenti. Aku memejamkan mataku. Lalu berbalik menatap suamiku lagi.

"Jangan mengatakan hal buruk tentangnya. Kau tidak lebih baik darinya."

PRANG!

Aku sudah biasa melihat Myeongho membanting gelas wine miliknya. Aku tidak terkejut. Karena seperti itulah perangainya.

"Aku pastikan kau menyesal karena bermain - main denganku."

Dia memberi peringatan padaku. Sungguh aku muak dengan tingkahnya. Jika membunuh adalah sesuatu yang diperbolehkan maka aku akan dengan senang hati membunuh pria di hadapanku ini.

"Biar aku luruskan Tuan Seo Myeongho. Kita menikah karena perjodohan. Kau bebas bermain dengan wanita manapun. Begitupun aku, aku berhak menjalin hubungan dengan pria manapun. Tolong jangan ikut campur."

"Benar. Kau bebas berhubungan dengan pria manapun kecuali pria bermarga Jeon itu."

Aku benar - benar menyerah tidak menanggapi ocehannya lagi.

Enam bulan lalu kami menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua keluarga kami. Aku tahu mereka melakukan ini demi sebuah kerja sama bisnis dan tujuan utamanya sudah jelas untuk mendapatkan keuntungan. Aku tidak bisa menolak. Situasiku berada di posisi yang sulit.

YOUR UNIVERSE (SEVENTEEN ONESHOT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang