"Jeonghan..."
"......"
"Jeonghannnn"
Aku menggoyangkan tubuhnya bermaksud membangunkannya.
"Berisik!"
Bukannya bangun dia malah menarik kembali selimutnya.
"Yoon Jeonghan bangun antar ke supermarket. Kamu mau kelaparan?"
"....."
Memiliki suami sejenis Yoon Jeonghan ini memang sangat menguji kesabaran. Untung saja dia tampan, jadi ada satu alasan kenapa aku masih bertahan dengannya. Jika tidak, mungkin dia sudah aku buang sejak dulu.
"Jeonghan, please"
Kali ini aku memohon, berharap bisa meluluhkan hatinya.
"Aku masih ngantuk. Sabar sedikit bisa?"
"Aku udah sabar sejak tadi pagi, lihat ini sudah jam 10 dan kamu belum bangun juga"
Akhirnya Jeonghan bangun. Dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku artikan.
"Cantik banget sih"
"Hah?"
"Kamu cantik banget, sini peluk dulu"
Tuh kan kelakuannya benar - benar membuatku tidak habis pikir.
Tanpa basa basi lagi Jeonghan langsung menarikku kedalam pelukannya, bahkan kini dia sudah menciumi pipiku.
"Udah ih, ayo pergi dulu"
"Sayang...."
"Apalagi?!"
"Makin cantik kalau lagi marah"
"Ish"
"Sumpah aku males gerak banget sayaang, bisa di tunda ga belanjanya?"
Ah orang ini.
"Ya bisa, tapi kalau kamu lapar jangan merengek minta makan ya. Soalnya stok bahan di dapur udah abis banget"
"Iyaa, udah ah aku mau tidur lagi"
Yoon Jeonghan dan segala tingkah ajaibnya.
"Eh sayang.."
Baru saja aku akan keluar dari kamar, Jeonghan kembali bersuara.
"Hmm?"
"Ramyeon masih ada kan?"
Hah. Lihatlah lapar juga kan dia.
"TIDAK ADA!"
"yahh, lapar nih aku"
"Masa bodo"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR UNIVERSE (SEVENTEEN ONESHOT STORY)
Fiksi PenggemarThis is another universe that will be yours, so be happy and enjoy the story! DM for request ❤️