1.12 Chwe Hansol

5.7K 580 15
                                    

"Bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bangun..."

"5 menit lagi"

"Katanya mau jemput Sofia?"

Mendengar kata Sofia, Vernon langsung bangun dari tidurnya. Sofia adalah adik kandung Vernon. Dia tinggal di New York bersama orang tua Vernon, namun karena sekarang musim liburan sekolah jadi Sofia akan berlibur disini.

Rencananya aku dan Vernon akan menjemput Sofia di Bandara.

Rencananya aku dan Vernon akan menjemput Sofia di Bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mandi dulu"

"Bentar"

"Chwe Hansol.."

"Oke"

Vernon meletakan ponselnya dan langsung bergegas mandi.

"Sarapan dulu"

"Kamu ga sarapan?"

"Lagi gak nafsu makan"

Vernon langsung menghentikan aktivitasnya mengolesi selai. Dia langsung menatapku dengan alis terangkat.

"Something wrong?"

Aku menggeleng, aku hanya merasa tidak ingin sarapan saja. Vernon langsung mendekat ke arahku, dia menyentuh dahiku.

"Aku kira kamu sakit"

"Engga, aku sehat. Cuma lagi ga nafsu makan aja"

"Bilang mau makan apa?"

"Ga mau makan apa apa"

"Nanti sakit. Ga usah ikut jemput Sofia ya?"

"Engga. Aku ikut pokoknya"

Akhirnya Vernon pasrah dan menuruti keinginanku.

Kami tiba di Bandara pukul 09.30 pagi, setengah jam lagi Sofia akan tiba.

"Kenapa sih orang - orang liatin kamu terus?!"

Karena sejak tiba di Bandara tadi orang - orang terus memandang Vernon, terutama para perempuan. Mungkin karena wajah tampan Vernon yang blasteran menjadi daya tarik mereka.

"Mana aku tahu sayang, udah duduk sini"

"Bisa ga sih ga usah ganteng ganteng?"

Vernon tertawa, kemudian merangkul bahuku.

"Mana bisa sayang, made in mom and dad nih"

"Hei!"

Seseorang menepuk pundakku, membuatku menoleh ke arahnya.

"Johnny?"

Aku terkejut mendapati seseorang yang menyapaku adalah Johnny. Tidak aku sangka bertemu dengannya di sini.

"Aku kira salah orang, ternyata benar itu kamu. Tambah cantik aja"

Aku tertawa canggung menanggapi candaannya. Fyi, Johnny ini mantanku.

"Lagi ngapain disini?"

Duh, kenapa obrolan ini malah berlanjut. Apa Johnny tidak lihat ada seseorang di sampingku.

"Emm itu aku menunggu adikku"

"Adik? Bukannya kamu anak tunggal?"

"Itu adik...."

"Adikku"

Vernon memotong pembicaraanku, membuat Johnny menunjukan wajah penuh tanyanya. Johnny tidak tahu jika aku sudah menikah.

"Ah, siapa?"

"Vernon. Suaminya"

Terlihat Johnny terkejut mendengar omongan Vernon.

"Oh maaf aku tidak tahu"

"Tidak masalah"

"Kalau begitu aku pamit dulu"

Setelah kepergian Johnny aku dan Vernon hanya diam. Sepertinya dia marah.

"Vernon..."

"Hmm?"

"Marah?"

"Marah? Kenapa?"

"Aku kira kamu marah"

Vernon tertawa,

"Kamu kira aku anak kecil yang marah karena ketemu mantan pacar istrinya?"

"Kamu ga cemburu?"

"Cemburu? Buat apa?"

Vernon mencubit gemas hidungku.

"Sakit,ugh!"

"Aku itu suami kamu, derajatnya lebih tinggi dari dia. Ngapain cemburu"

"Hehehehe iya juga ya"

"Udah jangan mikir macem - macem. Tuh kayanya Sofia deh"

Iya benar yang menjadikan pertengkaran itu terjadi adalah pemikiran kita sendiri yang selalu berburuk sangka.

YOUR UNIVERSE (SEVENTEEN ONESHOT STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang