pacar?

13.4K 332 2
                                    


Bugh

Adam melayangkan tinjunya dengan sangat keras. Amarahnya sudah mencapai ubun-ubun. Lengan kemejanya tersingkap sampai siku

"Ampun tuan ampuni aku" mohon seorang pria paruh baya, dia bersujud dikaki Adam. Tubuhnya sudah lemah bibirnya pecah, darah berceceran

Adam menendang kepala si pria itu dan menginjaknya "Aku tidak pernah mengampuni orang!" Desisisnya tajam

"Aku minta maaf, aku mohon sekali ini saja ampuni aku" tangisnya pilu. Didalam ruangan gelap ini tidak ada yang bisa menolongnya bahkan Tuhan pun enggan menolongnya. Dia sudah tau kalo ajalnya ada ditangan Adam Martinez seorang pria kejam yang memiliki pengaruh kuat di Newyork

"Carlos malfin. Memiliki istri dan 1 anak perempuan" Adam menjelaskan dengan senyum miringnya "secepat ini kau membuat mereka kehilangan kepala keluarga"

"A-ampuni-" krek. Adam menginjak lehernya sampai patah. Untuk apa menyiksa orang yang sudah mau mati kan, lagipula mayat itu tadi sudah meminta Adam untuk segera mengakhiri hidupnya

"Urus mayat itu Mark" Adam membersihkan telapak tangannya

Mark menundukkan kepalanya patuh, lalu memerintahkan kepada dua anak buahnya yang ada disitu untuk mengangkat mayatnya. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia pernah menentang Adam karna dia sudah bersumpah atas nama ibunya kalau dia akan mengabdi kepada Adam

Sudah terlalu sering Mark menyaksikan hal seperti ini, bahkan pertama kali melihat memang dia terkejut dan muntah.

Mereka membuang mayat itu ke jurang. Adam yang menyarankan itu, dia bilang binatang liar diluar sana banyak yang kelaparan tidak ada salahnya untuk memberi makan. Betapa mulianya hati Adam

"Bukankah tikus itu ada dua Mark, kemana satunya?" Tanya Adam

"Saat pengejaran, Jordi melarikan diri kehutan, jadi aku menembak kepalanya"

Adam menoleh, wajahnya yang mengeras tersenyum miring "Aku tidak suka seseorang mendahului pekerjaanku, tapi untuk kau kuberi kompensasi" ditepuknya beberapa kali pundak Mark

Mereka memasuki mobil mercy kesayangan milik Adam

***

"Akhirnya kenyang" Lina memegang perutnya kekenyangan, dengan hati girang menyeruput jus jeruknya

Berbeda dengan gadis yang ada dihadapannya, orang yang selalu menyebarkan senyum manis tanpa henti sekarang untuk pertama kalinya tidak tersenyum lagi

Pandangannya kosong, bibirnya memberengut, makanannya daritadi tak disentuh hanya diaduk" begitu saja

"Kau kenapa bel? Daritadi kau terlihat murung"

Pastanya sudah tidak berbentuk, sudah menjadi seperti mi instan yang sering dibuatnya dirumah saat malam

Arabella bergeming, masih menekuri lamunanya yang begitu menarik

"Bel" panggil Lina lagi, wajahnya merengut kesal

"Bel!" Sentak Lina dengan kuat pada lengannya

"Apa kau gila?" Arabella terkejut, sendok ditanganya sampai terlepas

"Kau yang gila, aku daritadi berbicara sendiri seperti orang bodoh" sungut Lina kesal "kau ini sebenarnya kenapa?" Tuntutnya

Arabella menghela nafasnya, matanya melirik kesekitar, sebenarnya dia malu tapi dia harus menyuarakan isi hatinya "Apa kau pernah ciuman?" Tanyanya dengan suara yang sangat pelan, pipinya mulai memerah

"Tentu saja pernah, itu hal ternikmat yang pernah kulakukan, kenapa kau menanyakan itu" mata Lina menyipit curiga

"Jawablah pertanyaan dengan jawaban bukan pertanyaan balik" Arabella mengalihkan rasa gugupnya

He is Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang