Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
========================
"Lisa-ya!" Chaeyoung berteriak histeris saat melihat keadaan Lisa. Taeyong membawa Lisa ke rumah sakit dan langsung meletakkannya di atas brangkar. Seorang suster memasangkan selang oksigen ke mulut dan hidung Lisa.
Chaeyoung baru saja sampai di rumah sakit bersama Somi, Jaehyun, dan Lucas. Setelah dia diberitahu Taeyong bahwa Lisa terluka.
"Lisa-ya, apa yang terjadi?" Chaeyoung sudah menangis sekarang. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Lisa, kenapa sahabatnya bisa sampai seperti ini.
"Jebal, Lisa-ya! Kau membuatku khawatir setengah mati!" Chaeyoung terus meracau. Tangannya menggenggam tangan kanan Lisa yang terasa dingin.
Mata Lisa bergerak perlahan, samar-samar dia melihat Chaeyoung.
"Chaeng ... J-jangan beritahu Jennie eonnie," ucap Lisa susah payah.
Chaeyoung menggeleng pelan dan kini masih menggenggam erat jemari Lisa. Mata Lisa terpejam sepenuhnya, membuat Chaeyoung semakin menangis.
"Lisa-ya, tolong bertahan ...," lirihnya.
Taeyong hanya menatap iba mereka. Hatinya juga sakit melihat Lisa seperti ini. Dia juga masih syok saat menemukan Lisa yang sudah bersimbah darah. Entah apa yang terjadi dengan gadis itu, siapa yang melakukan hal keji itu pada gadis yang yang diam-diam dia kagumi. Padahal, di sekolah tadi Lisa masih terlihat baik-baik saja apalagi saat Lisa meminjam mobilnya.
Dua orang suster mendorong brangkar Lisa ke ruang UGD.
"Dokter, tolong selamatkan Lisa," pinta Chaeyoung. Dia sangat takut sekarang, takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada Lisa.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin," ucap sang dokter lalu menutup pintu ruangan.
Somi menenangkan Chaeyoung yang semakin menangis. Kini mereka terduduk di kursi lorong rumah sakit.
"Berhenti menangis, eoh? Lebih baik kita berdoa demi keselamatan Lisa," kata Somi.
"Bagaimana kalau Lisa—"
"Buang pikiranmu jauh-jauh!" Taeyong menyela. "Dia baik-baik saja!"
"Kau jangan emosi," peringat Jaehyun disertai anggukan oleh Lucas.
"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi dengan Lisa?" tanya Somi.
Taeyong menyugar rambut kasar. "Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Dia meneleponku dan menyuruhku datang ke lokasi yang dia share. Saat aku ke sana, aku melihat mobilku terparkir di pinggir jalan. Dan—" Taeyong menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. "Dan dia dalam keadaan seperti itu." Suara Taeyong terdengar frustasi.
"Siapa orang yang sudah mencelakainya." Jaehyun kini menerka-nerka.
"Apa kita beritahu Jennie Eonnie? Kupikir dia harus tahu keadaan adiknya," usul Somi.
"Jangan beritahu dia. Kalian dengar apa kata Lisa, kan? Dia tidak setuju jika Eonnie-nya tahu keadaannya."
"Tapi—" sangkal Somi.
"Wanita itu tidak akan peduli, mau bagaimanapun keadaan Lisa," tandas Chaeyoung.
Mereka hanya bisa pasrah dengan keputusan Chaeyoung. Yang terpenting adalah Lisa dalam keadaan baik.
🍁🍁🍁🍁🍁
Jisoo ikut datang menjemput Jennie bersama empat bodyguard dan Kim Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction⚠️2 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN NOVEL [SISTERSHIP] [Jennie & Lisa] SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW! ••••• Bagi Jennie, Lisa adalah penghancur kebahagiaannya. Kehadiran Lisa sejak pertama kali hanya membuat luka baginya...