Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
========================
Keesokan paginya, Jennie bangun lebih cepat. Kali ini dia melarang para maid-nya untuk menyiapkan sarapan karena dia ingin memasak nasi goreng kimchi untuknya dan untuk Lisa. Hitung-hitung sebagai ucapan terima kasihnya pada Lisa.
Sangat langka bagi Jennie untuk repot-repot memasak. Entahlah, pagi ini mood-nya sedang bagus.
Setelah semuanya tertata rapi, Jennie ingin memanggil Lisa untuk sarapan bersamanya, tapi rasanya sangat canggung. Jadi, dia menyuruh salah satu maid-nya untuk memanggil Lisa ke kamarnya.
"Bibi, tolong panggilkan Lisa untuk sarapan," titahnya.
Pelayan itu mengangguk lalu menuju kamar Lisa. Lisa yang masih tertidur sedikit menggeliat ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar.
"Masuk."
Pelayan itu memasuki kamar Lisa. Lisa masih bergelut dengan bedcover-nya. Matanya masih terpejam.
"Nona, Nona Jennie ingin kau turun ke bawah untuk sarapan," ucap pelayan itu dari luar.
Seketika mata Lisa terbuka. "Jinjja?"
"Bibi, katakan padanya, aku tidak bisa turun ke bawah. Tubuhku rasanya sangat lemas." Lisa merasa bahwa suhu badannya panas. Sebenarnya dia sangat ingin sarapan bersama dengan Jennie. Sudah lama rasanya mereka tidak berada dalam satu meja untuk makan.
Lisa juga cukup terkejut saat Jennie ingin mengajaknya sarapan bersama. Ada angin apa tiba-tiba mengajaknya sarapan bersama?
Pelayan itu mengangguk. "Kalau begitu, saya permisi dulu, Nona."
Pelayan itu kembali menemui Jennie.
"Bagaimana?" tanya Jennie.
"Sepertinya Nona Lisa sakit."
Jennie mengernyit. "Sakit?"
"Ne."
Tanpa berpikir panjang, Jennie langsung menuju kamar Lisa. Jennie juga tidak mengetuk pintu kamarnya dan langsung masuk ke kamar Lisa.
"Bibi aku sudah mengatakan padamu kalau aku sa—"
"Kau sakit?"
Lisa langsung terperanjat kaget saat mendengar suara dingin milik Jennie. Dia yang semula tertidur miring ke kanan langsung berbalik dan mendapati Jennie sedang berdiri tidak jauh dari kasurnya.
"Eo-eonnie, ada apa?" tanya Lisa sedikit terbata-bata. Lisa langsung memosisikan dirinya untuk duduk.
Wajah Jennie tetap sama, selalu beraura dingin dan tanpa ekspresi. Terkadang Lisa seram sendiri melihat wajah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction⚠️2 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN NOVEL [SISTERSHIP] [Jennie & Lisa] SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW! ••••• Bagi Jennie, Lisa adalah penghancur kebahagiaannya. Kehadiran Lisa sejak pertama kali hanya membuat luka baginya...