Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=======================
Chaeyoung masih setia menunggu Lisa sadar. Dari kemarin pun, dia tidak beranjak dari ruangan Lisa. Gadis itu selalu menggenggam tangan dingin Lisa. Rasa takut selalu menghantuinya, untungnya teman-temannya selalu menguatkan Chaeyoung. Teman sejati tidak akan pernah meninggalkan temannya yang sedang membutuhkan. Itu definisi dari pertemanan mereka.
Baru saja Somi, Taeyong, Jaehyun, dan Lucas izin pulang karena hari sudah malam.
Saat sedang memperhatikan Lisa, Chaeyoung berulang kali mengerjapkan mata ketika melihat mata Lisa mulai bergerak. Tidak hanya itu, Chaeyoung mendengar erangan dari Lisa.
"Lisa-ya, kau dengar aku?" tanya Chaeyoung. Genggaman tangannya pada Lisa kian mengerat. Gadis itu segera menekan tombol di ruangan itu untuk memanggil dokter ke ruangan.
Dua menit menunggu, tidak lama kemudian seorang dokter beserta dua suster datang memasuki ruangan.
"Dokter, dia sudah sadar," beritahu Chaeyoung.
Dokter tersebut mulai memeriksa keadaan Lisa.
Perlahan Lisa membuka mata, pemandangan pertama yang dia dapat adalah sebuah ruangan yang dia yakini ruangan rumah sakit. Lalu seorang pria berjas putih yang sedang memeriksa keadaannya. Bekas jahitan luka di sisi perut kirinya mendadak sakit ketika Lisa refleks bergerak.
"Lisa-ssi, jangan banyak bergerak dulu. Jahitan di perutmu belum kering," peringat dokter itu.
Lisa mengangguk kecil. Sesaat kemudian dia menoleh ke sisi kanan dan mendapati Chaeyoung dengan wajah khawatir yang tercetak jelas di wajahnya. Lisa juga merasakan genggaman hangat tangan Chaeyoung di jemarinya.
"Dokter, Lisa baik-baik saja, kan?" tanya Chaeyoung.
Dokter tersebut tersenyum singkat, sepertinya akan menyampaikan kabar baik terkait kondisi Lisa. "Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Lisa hanya perlu beristirahat sampai jahitannya mengering. Dan ingat, jangan banyak bergerak," jelas dokter itu.
Seketika Chaeyoung dapat bernapas dengan lega. Dua hari dia tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan kondisi Lisa, tetapi sekarang dia bisa lebih tenang setelah mendengar penjelasan dokter.
"Dokter, terima kasih," ucap Chaeyoung sedikit membungkuk.
"Sama-sama. Jika butuh apa-apa, segera panggil perawat. Saya permisi dulu," pamit sang dokter.
Sedari tadi Lisa menatap Chaeyoung dengan tatapan bersalahnya. Lagi-lagi dia membuat Chaeyoung khawatir dan merepotkan gadis itu. Chaeyoung menatapnya penuh intimidasi, seolah Lisa adalah tersangka utama kasus pembunuhan. Sangat menyeramkan, rasanya Lisa ingin mengilang saja dari dunia ketika Chaeyoung menatapnya sangat intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]
Fanfiction⚠️2 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN NOVEL [SISTERSHIP] [Jennie & Lisa] SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW! ••••• Bagi Jennie, Lisa adalah penghancur kebahagiaannya. Kehadiran Lisa sejak pertama kali hanya membuat luka baginya...