Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.
=========================
Suasana di rumah sakit sangat membosankan bagi Lisa. Belum lagi Chaeyoung yang over protektif tingkat dewa, mengatur Lisa ini dan itu. Chaeyoung mengendalikan Lisa sepenuhnya. Mengatur semua yang Lisa makan sampai jadwal minum obat yang tidak boleh telat satu menit pun. Meskipun begitu, Lisa tahu apa yang dilakukan Chaeyoung padanya karena gadis itu peduli.
Tepat seminggu dirawat di rumah sakit, selama itu juga Chaeyoung menyuapi Lisa makan. Seperti saat ini, gadis bermarga Park itu sedang memegang piring berisi makan siang untuk Lisa yang baru saja diberikan petugas rumah sakit.
Lisa membuang muka, menolak suapan yang Chaeyoung berikan. Selera makannya tidak terbantahkan. Melihat makanan itu membuat perutnya mual.
"Harus!" sentak Chaeyoung tetap mengarahkan sendok berisi nasi beserta lauk untuk Lisa.
"Sekali ini saja, aku tidak ingin memakan makanan itu." Lisa tetap membantah.
Chaeyoung menghela napas perlahan, kini meletakkan makanan itu di atas nakas di samping brangkar.
"Jadi, maumu apa?"
"Kimbap," jawab Lisa cepat. Dia sangat ingin melahap kimbap, apalagi isian daging dan sayuran di gulungan kimbap sangat menggiurkan.
"Okay, aku akan memesan lewat delivery." Akhirnya setelah ribuan purnama, Chaeyoung menuruti kata Lisa.
Lisa tersenyum sumringah. "Gomawo."
Chaeyoung memberikan jawaban dengan anggukan singkat, kemudian lantas bertanya, "Lukamu masih sakit?"
"Tidak begitu sakit," jawab Lisa.
Dokter juga mengatakan bahwa luka Lisa akan segera mengering. Hanya saja Lisa perlu dirawat sekitar dua hari lagi dan setelah itu Lisa bisa kontrol untuk mengganti perban ke rumah sakit sesuai anjuran yang dokter berikan.
"Chaeng, bagaimana dengan sekolah kita?" Sebenarnya Lisa khawatir mengenai sekolahnya. Terhitung sudah seminggu dia tidak bersekolah begitupun dengan Chaeyoung.
"Aman," balas Chaeyoung singkat.
"Aman?" tanya Lisa memastikan.
"Aku membuat alasan kepada pihak sekolah bahwa kita pergi ke Jeju selama beberapa hari. Dan mereka tidak keberatan."
"Bagaimana mungkin? Bukannya harus menyertakan surat beserta tanda tangan orang tua?"
"Aku memalsukan tanda tangan Appa dan Jennie eonnie," jawab Chaeyoung santai. Otaknya kelewat pintar sampai memiliki ide gila itu. Chaeyoung meniru tanda tangan Jennie dan Seojoon dan dengan sangat apik membuatnya hampir sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Penggemar⚠️2 CHAPTER TERAKHIR TELAH DI UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN NOVEL [SISTERSHIP] [Jennie & Lisa] SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW! ••••• Bagi Jennie, Lisa adalah penghancur kebahagiaannya. Kehadiran Lisa sejak pertama kali hanya membuat luka baginya...