🍁47| Deepest Regret

10.9K 1.5K 659
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Behind You banyak pembaca gelap, kalian mau jadi salah satunya? Setidaknya tinggalkan jejak ya ^^

==========================

Pagi ini cuaca sangat cerah, sepertinya fajar begitu mengerti untuk menampilkan pesonanya yang begitu menyejukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini cuaca sangat cerah, sepertinya fajar begitu mengerti untuk menampilkan pesonanya yang begitu menyejukkan. Tampaknya, mentari juga memancarkan sinar terindah sehingga begitu menawan bagi siapa pun yang memandang. Setidaknya perumpamaan tersebut memang benar adanya untuk menggambarkan suasana hati Lisa saat ini.

Lisa menatap pantulan dirinya dengan senyum cerah. Gadis itu bersiap-siap lebih cepat dari biasanya karena terlalu bersemangat pagi ini. Entah kenapa pagi ini terasa lebih menyenangkan bagi Lisa. Apalagi ketika Jennie mengatakan akan membuatkan pancake untuknya.

“Wahai kaca, apakah yang berada di hadapanmu sangat cantik?” Lisa bertanya sendiri.

“Oh, gomawo. Aku memang cantik.” Gadis itu melakukan tanya jawab pada dirinya sendiri.

Setelah dirasa cukup, Lisa keluar dari kamar langsung menuju ruang makan. Benar saja, kakak kesayangannya sudah berada di ruang makan sambil menyiapkan pancake yang telah dijanjikan.

Morning, Eonnie.” Lisa menyapa Jennie lantas mengambil posisi duduk.

Morning, Baby Girl.

Baby Girl?” Lisa bertanya dengan kening mengerut.

Sedangkan Jennie memilih untuk tidak membalas pertanyaan Lisa. Wanita itu masih sibuk dengan pancake-nya, menata makanan itu di piring lalu membawanya ke meja untuk diberikan pada sang adik.

“Kelihatannya sangat enak,” komentar Lisa dengan mata berbinar tidak sabar melahap pancake itu.

“Tentu saja. Selamat menikmati.”

Keduanya kini menikmati sarapan tanpa melakukan pembicaraan satu sama lain. Lisa begitu lahap memakan pancake itu sedangkan Jennie malah sibuk memperhatikan adiknya makan sambil sesekali tersenyum.

“Apa kau baru pertama kali memakan pancake?” Jennie bertanya.

Anniya.”

“Kau terlihat begitu lahap memakannya.”

“Ini sangat enak.” Lisa menghentikan aktivitas makannya, kini menatap Jennie yang berada di hadapannya.

“Aku tahu, Eonnie memiliki hobi memasak. Bahkan, aku sering memperhatikanmu memasak. Rasanya aku ingin menikmati masakanmu. Bertahun-tahun lamanya, kini aku bisa menikmatinya.”

Perkataan Lisa cukup membuat hati Jennie teriris. Ada banyak sekali hal yang Lisa harapkan dari Jennie sebagai kakak, tetapi Jennie malah sibuk membenci adiknya.

“Kalau begitu, mulai sekarang aku siap memasakkanmu apa saja. Just for my Baby Girl.”

Lisa memberikan senyum hangatnya pada Jennie. Gadis itu semakin yakin, sikap Jennie akhir-akhir ini menunjukkan bahwa wanita itu memang perlahan-lahan menunjukkan kasih sayangnya pada Lisa.

BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang