🍁48| Eonnie, Hug Me

12.1K 1.8K 850
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

=======================

Nb : chapter ini lumayan panjang, lebih panjang dari chapter sebelum² nya. Aku harap, kalian bacanya nggak tergesa-gesa. Baca dengan perlahan. Jangan melewatkan satu paragraf atau satu kata pun ketika membaca chapter ini supaya kalian bisa mencerna isi ceritanya.

=======================

Para murid Dulwich College Seoul mulai berpulangan karena jam pulang sudah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para murid Dulwich College Seoul mulai berpulangan karena jam pulang sudah tiba. Berbeda dengan Lisa, gadis itu masih setia menunggu Jennie menjemputnya. Sudah sekitar lima belas menit menunggu, tetapi kakaknya itu belum menunjukkan tanda-tanda sudah sampai di sekolah. Harusnya Jennie sudah sampai di sekolah karena setengah jam yang lalu wanita itu mengatakan sedang di perjalanan menjemput Lisa.

Lisa bolak-balik menelepon Jennie, hasilnya nihil. Jennie tidak kunjung mengangkat teleponnya.

Sambil menenteng kantung plastik berisi makanan, Chaeyoung menghampiri Lisa yang masih duduk di kursi lobi sekolah mereka. Gadis itu tadinya ingin pulang setelah latihan vokal, tetapi mengurungkan niat karena melihat Lisa masih duduk di kursi dengan wajah cemas.

"Kenapa masih di sini? Harusnya Jennie Eonnie sudah menjemputmu, kan?" tanya Chaeyoung. Awalnya dia ingin mengajak Lisa pulang bersama, tetapi Lisa menolak dengan alasan Jennie akan menjemputnya.

"Mungkin sebentar lagi Jennie eonnie akan sampai."

"Kau yakin? Atau jangan-jangan wanita itu mengingkari janji." Chaeyoung memberi pendapat, lalu membuka salah satu snack yang dia beli di kafetaria tadi.

"Eonnie-ku tidak mungkin melakukan itu," tegas Lisa sambil menatap tajam ke Chaeyoung.

"Belajar dari pengalaman, sejak kapan Jennie eonnie berubah? Dia tidak pernah konsisten dengan ucapannya. Jadi, kau jangan terlalu percaya dengan wanita itu."

"Park Chaeyoung," sanggah Lisa berkata cukup keras. "Apa kau pernah berharap pada seseorang? Apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjemput kebahagiaan bersama seseorang yang sangat kau sayangi? Itu yang kurasakan, aku percaya pada Eonnie-ku. Jadi, jangan berbicara seperti itu."

Chaeyoung hanya menganggap apa yang diucapkan Lisa sebagai angin lalu, sangat malas mendengar sahabatnya itu lagi-lagi membela wanita bernama Kim Jennie.

"Daripada menunggu ketidakpastian, lebih baik pulang bersamaku. Sudah jelas kita akan merayakan birthday party-mu daripada menunggu Jennie eonnie yang mungkin memang melupakan hari ulang tahunmu."

"Anniya. Aku tetap menunggunya. Silakan pergi, tinggalkan aku sendiri," ketus Lisa tanpa memedulikan Chaeyoung.

"Baiklah ... semoga keputusanmu tepat, Kim Lalisa," balas Chaeyoung lantas meninggalkan Lisa yang masih bergeming. Diam-diam gadis bermarga Park itu menitihkan air mata karena sikap Lisa yang acuh padanya demi ketidakpastian Kim Jennie.

BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang