🍁22| Don't Hurt Her!

11.5K 1.3K 103
                                    

Budayakan vote terlebih dahulu sebelum membaca. Happy reading.

=========================

Kim Lalisa, gadis itu menjejakkan kaki di sebuah gedung perusahaan bernama Jafa Corf milik Kim Daesung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Lalisa, gadis itu menjejakkan kaki di sebuah gedung perusahaan bernama Jafa Corf milik Kim Daesung. Pertama kali menginjakkan kaki di gedung ini, Lisa menjadi pusat perhatian karyawan perusahaan dan orang-orang yang berlalu lalang di perusahaan itu. Lisa tidak memedulikan mereka, tujuan Lisa saat ini adalah bertemu dengan Kim Daesung, paman kandungnya.

Lisa terlalu memaksakan diri untuk bertemu dengan Kim Daesung. Padahal, keadaannya belum begitu membaik. Dengan santainya, Lisa hanya memakai kemeja oversize dan straight jeans. Sudah pasti tatapan orang-orang di perusahaan ini tertuju padanya. Semua orang yang berada di perusahaan ini memakai pakaian formal.

"Aku ingin bertemu Kim Daesung," ucap Lisa pada seorang resepsionis.

"Maaf, Anda siapa?" Tatapan penuh intimidasi ditujukan pada Lisa.

"Anda hanya perlu memberitahu di mana ruangannya." Lisa menatap malas sang resepsionis juga sikapnya yang terkesan semena-mena pada resepsionis tersebut.

"Maaf, saya tidak bisa mempercayai Anda. Silakan pergi atau saya panggil security untuk mengusir Anda." Bukan tanpa alasan menolak keinginan Lisa. Pasalnya, tidak sembarangan orang bisa bertemu dengan Direktur Perusahaan. Apalagi penampilan Lisa sangat mencurigakan ditambah usianya yang masih muda.

Lisa tersenyum tipis, lantas melipat kedua tangan. "Kim Lalisa imnida, keponakan Kim Daesung, apa ini sudah cukup untuk meyakinkan Anda?" Terpaksa Lisa mengakui dirinya sebagai keponakan Daesung untuk meyakinkan resepsionis. Ini adalah hal yang dia benci. Mau bagaimana lagi, Lisa harus meyakinkan resepsionis. Dan sekarang, dia tinggal menunggu persetujuan Daesung untuk mengizinkannya bertemu.

Resepsionis itu menelepon Daesung terlebih dahulu. Telepon diangkat dan saat dia mendengar jawaban Daesung, resepsionis tersebut terbelalak karena Daesung mengizinkan Lisa bertemu dengannya.

Lisa tersenyum remeh melihat reaksi resepsionis itu. "Masih belum mempercayaiku?"

"Maaf, Nona." Sang resepsionis sedikit menunduk. Sekarang, dia takut kalau mendapat sanksi akibat perlakuannya pada keponakan Direktur Jafa Corp.

"Meresahkan," balas Lisa dengan tatapan malas.

Sang resepsionis memerintahkan seorang karyawan perusahaan untuk mengantarkan Lisa ke ruangan Daesung.

Kini Lisa sudah berada di depan ruangan Daesung. Gadis itu mengarahkan wajahnya tepat di sebuah face detection. Face detection merupakan sebuah teknologi komputer untuk mengidentifikasi wajah dalam gambar digital. Sekarang, Lisa hanya perlu menunggu persetujuan Daesung agar pintu terbuka.

Beberapa detik berlalu, pintu terbuka. Lisa langsung memasuki ruangan itu.

"Kim Lalisa," sapa Daesung dengan senyum lebarnya. Pria paruh baya itu dikejutkan dengan bungsu Kim yang tiba-tiba ingin menemuinya.

BEHIND YOU ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang