Taylor Swift - August
Remember when I pulled up and said, "Get in the car"
And then canceled my plans just in case you'd call?
Suasana shooting sungguh ramai. Karena banyak scene yang memang harus diambil disini.
"Semuanya pokoknya harus semangat ya" teriak Adit.
Semenjak kedatanganku dengan Zaidi. Ia tidak menyapa kami sama sekali. Bahkan, melirik saja sepertinya tidak mau.
"Zai, ini sungguh tidak nyaman" ucapku
"Sama. Dia makin aneh saja" ucap Zaidi
Ia berjalan kesana kemari memanggil talent, mengerjakan ini dan itu tapi sama sekali tidak melirik sedikitpun ke arah kami.
Perutku mendadak kram karena masa awal menstruasi. Aku beranjak pamit kepada Zaidi untuk pergi ke minimarket terdekat untuk membeli menstrual heat pack.
"Kau masih disana?" Tanya Ahmad melalui Whatsapp
"Iya, meetingmu sudah selesai?" Balasku
"Masih sebentar lagi. Kau tak apa? Sudah makan belum? Jangan sampai telat" ucapnya yang membuatku merasa bernada suara khasnya ketika membaca pesannya.
"Sudah tadi pakai nasi lemak. Kau sudah makan?" Tanyaku padanya. Ia sangat perhatian denganku aku pun harus perhatian juga padanya.
"Kita makan makanan yang sama. Jangan bilang kau rindu makanya membeli makanan yang sama" ucapannya barusan membuatku tertawa. Iya, memang rindu. Tapi nggak ada hubungannya juga kali Mad.
"Kamu yang rindu mungkin. Biasanya ada yang dijahilin sekarang jadi nggak ada karena aku pergi. Emangnya aku rindu sama kamu? Nggak usah kepedean" balasku
"Nggak rindu tapi waktu di chat nggak ada dua detik udah dibalas. Gengsimu terlalu tinggi Alina Karima Haya" ucapnya. Kau sudah lancar menyebutkan nama lengkapku. Kapan dengan nama Papaku? Hmmm.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ROYAL (BAD) BOY
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Kehidupan yang tidak ada tantangannya adalah hal paling membosankan. apalagi jiwa yang sepi ini karena hidup sendirian. memang benar materi tidak sepenuhnya membantu mengisi ruang bahagia. Bisakah dua orang asing yang b...