#28 // Dunia Sudah Gila

254 22 12
                                    

Mayangsari - Tiada Lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mayangsari - Tiada Lagi

Seandainya kita masih bersatu, tak mungkin 'kan menyatu
Walau masih ada sisa cinta, biarkan saja berakhir sampai di sini
-
Tiada lagi yang kuharapkan, tiada lagi yang kuimpikan
Biar aku sendiri tanpa dirimu

Seandainya kita masih bersatu, tak mungkin 'kan menyatuWalau masih ada sisa cinta, biarkan saja berakhir sampai di sini-Tiada lagi yang kuharapkan, tiada lagi yang kuimpikanBiar aku sendiri tanpa dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang seperti mengulang kembali seperti aku menginjakkan kaki di tanah Kuala Lumpur. Kesepian lagi di apartemen sendirian.

Semalam aku sudah kena omel oleh Kakek meskipun melalui telepon tapi perkataannya sangatlah pedas.

"Alina, bisa - bisanya kamu terlibat berita bodoh seperti itu. Asal kau tahu hampir saja karena keteledoran kau perusahan kita kehilangan milyaran bahkan triliunan. Kalau sampai benar terjadi kau memangnya bisa mengganti? Mau kau bekerja ribuan tahun sekalipun rasanya kau tidak akan mampu. Dasar anak muda tidak tahu diuntung"

Bayangkan saja bila diteriakkan kalimat seperti itu tepat di telingamu dan bahkan kau sendiri bukan yang merancang rencana itu. Ah, sudah tidak usah dibayangkan kau akan menangis sendiri seperti aku saat ini.

Berkat telpon semalam aku mendapat sebuah hadiah spesial. Entah itu mandat atau hukuman karena bagiku ini menyulitkan. Aku mendapatkan bagian dari perusahaan kakek yang bergerak di bidang kesehatan disini.

Itulah mengapa kemarin aku mengubah arah taksi dari yang tadinya ingin ke Hotel NoMad menjadi ke bandara karena harus terbang ke New York. Dalam pesan tersebut aku hanya mendapat perintah untuk segera terbang kesana.

Tentu saja dengan Magna Airlines aku berangkat kesana. Ini menyebalkan.

Aku dijemput dengan tiga pria berbadan besar dan memakai jas. Rapi sekali, tentu saja karena ternyata mereka adalah pengawal yang kakek kirimkan kepadaku. Oh tuhan, semakin terkekang aku sepertinya.

Ms. Kareena yang lain dan tidak bukan akan menjadi asisten pribadiku sudah menunggu di apartemen. Dan inilah kisahku saat ini terperangkap di negara yang sangat jauh. Welcome to New York's Jail, Alina.

"Welcome home, Ms. Alina" sapa wanita yang sepertinya umurnya cukup jauh dariku. Dia cantik tapi sepertinya dia bukan orang Amerika. Kulitnya coklat manis. Sepertinya dia keturunan india karena mirip dengan artis - artis yang suka ku tonton sejak kecil saat menemani supirku makan di warung sambil menunggu mas Albar keluar dari kelasnya.

[END] ROYAL (BAD) BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang