Bagaimana dengan malming kalian? Malming ku sama seperti malming-malming yang lalu. Baru inget kalo chapter selanjutnya tentang "Malam Minggu" jadi aku upload sekarang aja sekalian nemenin kalian di malam yang sunyi ini.
Happy reading 🌚🌗✨
Sudah hampir lebih dari sebulan sepertinya aku menetap disini. Menghabiskan banyak waktuku berkutat dengan pekerjaan yang awalnya kuanggap tidak akan mungkin bisa ku selesaikan.
Dika, kami nampaknya semakin dekat dari hari ke hari. Entah mengapa meski aku masih terbayang oleh Ahmad tapi aku juga tidak bisa menolak ajakan dari Dika untuk jalan atau makan bersama.
"Nanti malam ada acara?" Tanyanya di sela istirahat jam makan siang.
"Tidak ada, kenapa"
"Mau Saturday night denganku? Aku menemukan restoran baru yang harus kita coba setelah itu mungkin kita bisa jalan kemana saja sesukamu"
"Baiklah, nanti malam aku tunggu di lobby" jawabku memberikannya senyuman.
Lalu, ia pergi meninggalkan ruanganku. Sungguh aneh rasanya terkadang aku merasakan butterfly in my stomach saat berada di dekatnya. Apa aku harus benar - benar merelakan Ahmad dan pergi bersama Dika?
Tapi rasanya terlalu pecundang bagiku untuk melakukan itu. Di lain sisi aku juga merasa seperti orang jahat yang hanya memberikan harapan palsu kepada seseorang sebaik Dika.
"What are you doing right now?" Aku mengetikkan pesan kepada Kennard
"Menyiapkan beberapa berkas" jawabnya
"Berkas apa? Bukankah semuanya sudah selesai?" tanyaku
"Bukan soal kantor, tidak perlu kau pikirkan. Kau sekarang dimana?"
"Ruanganku. Sepi dan aku lapar"
"Tidak pergi bersama Dika?"
"Nanti malam"
"Lalu, sekarang dia tidak berinisiatif menawarkan makan keluar atau apapun itu?"
"Tidak. Memangnya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ROYAL (BAD) BOY
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Kehidupan yang tidak ada tantangannya adalah hal paling membosankan. apalagi jiwa yang sepi ini karena hidup sendirian. memang benar materi tidak sepenuhnya membantu mengisi ruang bahagia. Bisakah dua orang asing yang b...