Bagus Bhaskara - Airplane
Turbulence at this height
Despite there's moonlight
A little tremble and fright
How could I make this thing right?I feel I need to love someone that I don't yet know
In hope to fill this lonely heart and all the sorrow
Can i?Ia merengkuhku lalu melepaskannya.
"Wait, i need to go to the bathroom" ia lalu berlari kecil ke kamar mandi
Aku mendengus kesal. Momen yang kukira akan menjadi momen penuh romansa harus tersita karena ia ingin ke kamar mandi. Ah, menyebalkan.
Aku terdiam di meja island dapur sambil melihat ke arah jarum jam yang terus bergerak detik demi detik.
"Maafkan aku" ucapnya yang kini merengkuhku dari belakang. Aku membawa ragaku berbalik dan memeluk lehernya.
"Jadi sebenarnya kita ini apa?" Ucapku seperti berkumur karena bibirku yang terbungkam lehernya.
"Kalau kita berpacaran apakah masih bisa tinggal bersama? Meskipun tidak seranjang tapi tetap saja. Aku takut kita menggampangkan batasan" ucapnya
"Kau kira saat ini tidak? Mana ada teman lawan jenis yang berpelukan selama ini bahkan bisa tidur di kamarnya"
"Tapi tetap saja beda. Percayalah padaku. Aku takut kita keluar batas. Begini saja dulu" ucapnya
Aku melepas pelukannya dan diam menatapnya. Tak sepatah kata keluar dari mulutku karena ini bukan jawaban yang aku inginkan.
"Sampai berapa lama Mad?" Tanyaku
"Sampai berapa lama kita berhubungan tanpa status. Sebenarnya ada nggak sih perasaan buat aku. Kamu anggap aku apa Mad? Jangan peluk - peluk aku Mad" lanjutku dan menepis tangannya yang berusaha memelukku lagi.
Ia menangkup wajahku.
"Alina, kalau kau mau kita berpacaran. Bantu aku carikan tempat tinggal baru. Terserah kau mau bagaimana bentuknya" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ROYAL (BAD) BOY
Fanfic[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Kehidupan yang tidak ada tantangannya adalah hal paling membosankan. apalagi jiwa yang sepi ini karena hidup sendirian. memang benar materi tidak sepenuhnya membantu mengisi ruang bahagia. Bisakah dua orang asing yang b...