#20 // Aku ingin berbeda dari biasanya

282 23 3
                                    

Noah - Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noah - Dara

Dara, jangan kau bersedih
Kutahu kau lelah
Tepiskan keruh dunia
Biarkan mereka
Biarkan mereka
-
Kurangi beban itu
Tetap lihat ke depan
Tak terasingkan dunia
Dua jiwa yang perih

Dara, jangan kau bersedihKutahu kau lelahTepiskan keruh duniaBiarkan merekaBiarkan mereka-Kurangi beban ituTetap lihat ke depanTak terasingkan duniaDua jiwa yang perih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami telah kembali ke tanah yang menyatukan kami. Malaysia.

Sepanjang perjalanan kami semua tertidur lelap karena badan rasanya sudah sangat lelah. Untungnya kami duduk di first class sehingga terasa sangat nyaman.

Zaidi tidak duduk bersamaku kali ini. Ia bersama Fahri bodyguard Ahmad. Mereka sudah cukup mengenal bahkan berteman. Zaidi yang meminta sendiri tanpa paksaan agar aku bisa duduk dekat dengan Ahmad.

Kursiku dan Zaidi serta Fahri terpisah cukup jauh. Mereka ada di barisan terbelakang kursi First class sedangkan Aku dan Ahmad ada di paling depan.

Dengan kursi yang diubah menjadi tempat tidur aku bisa melihatnya terbaring. Sangat lucu melihatnya tertidur pulas seperti ini. Tangannya masih saja tidak lepas menggenggam tanganku. Akupun menidurkan diri di kursiku yang juga sudah berbentuk wujud. Kucium genggamannya beberapa kali. Entah, mengapa kami berdua sama - sama suka melakukan ini.

"Kau tidak tidur" ucapnya dengan mata terpejam

"Tidak, ingin melihatmu tidur saja" ucapku.

Ia tertawa lirih. "Seandainya tidak ada sekat mungkin kita sudah berpelukan" ucapnya

"Lebih baik seperti ini tapi aku jadi tahu diri bahwa kita belum bisa sampai ke tahap itu" lanjutnya dengan matanya yang perlahan terbuka meski aku tidak bisa melihatnya secara jelas karena terhalang pembatas di tengah.

"Aku tidak terlalu mengharapkanmu untuk menikahi dengan cepat karena aku tahu sendiri betapa sulitnya keluargaku menerima orang baru. Bahkan, sepertinya mbak Nindy lulus seleksi karena ia sama - sama menyebalkannya dengan keluargaku jadi mereka sefrekuensi. Dulu kakaknya ditolak mentah - mentah soalnya" ucapku menjelaskan.

Tapi memang benar saja. Om dan tante kandungku serta anaknya sulit untuk menikah karena syarat yang sangat rumit dari sang kakek. Terkadang pula alasannya sungguh tidak masuk akal. Maka dari itu banyak keluargaku yang masih melajang.

[END] ROYAL (BAD) BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang