#2 // University, Here We Come Baby

1K 84 34
                                    

Taylor Swift - Fifteen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taylor Swift - Fifteen

You take a deep breath
And you walk through the doors
It's the morning of your very first day

You take a deep breathAnd you walk through the doorsIt's the morning of your very first day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Handphone

Buku

Alat tulis

Earphone

Sepertinya sudah semua. Aku merapikan sedikit rambutku yang tidak terlihat menawan ini. Ku oleskan sunscreen dan sedikit bb cream pada wajahku dan sedikit lip tint pada bibir agar tidak terlihat seperti mayat hidup. Pucat pasi.

Sepertinya sudah siap. Kucangking tas biru dongker kesayanganku. Tidak kulupa untuk mengunci kamarku. Kebetulan aku tinggal di sebuah apartemen yang ukurannya bisa dibilang sedang. Sebetulnya aku ingin tinggal di asrama tapi karena orang tuaku memaksa akhirnya aku disewakan apartemen dekat kampus. Jaraknya tidak terlalu jauh jadi tidak perlu pakai kendaraan umum.

"Okey Alina. You need to be brave. Ini hari pertama lo, please jangan malu maluin. Introduce yourself itu penting banget jangan sampai mendadak gagap" batinku

"Deg degan? Tarik napas aja. Jangan lemes dong. Lo kan pemberani" ucapku dalam hati.

Aku selalu berkutat dengan pikiranku sendiri. Entah senang, sedih, atau dalam waktu genting pun sama. selalu melakukan percakapan dengan batinku sendiri. Mereka terkadang lebih tanggap daripada orang sungguhan.

Oh ya, aku hampir lupa. Kebetulan aku mengambil Sastra Inggris untuk program studi di Universitas Malaya. Aku juga sebenarnya tidak tahu apa yang merasukiku untuk memilih jurusan itu karena sejujurnya aku pun tidak tahu harus masuk apa. Kembali lagi aku mengikuti saja apa kata Kalisha.

Sepertinya ini ruang kelasnya. Aku melenggang masuk mencari kursi yang kosong. Yes, diatas pojok kanan sana ada yang kosong.

"Excuse me, can I sit here" ucap seorang pria gempal bersama temannya yang berbanding terbalik dengannya

"Sure, why not" ucapku seraya tersenyum

"Hi, What's your name?" Tanya pria itu padaku. Ah, aku senang dengan manusia model begini. Aku jujur saja tidak pandai berbasa basi dan memulai percakapan. Aku ambil kesempatan ini untuk mendapatkan teman. Lagi pula sepertinya mereka berdua ini adalah orang baik. Tipikal anak kutu buku atau bisa dibilang bukan kalangan anak hits yang suka menindas. Aman.

[END] ROYAL (BAD) BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang