Taylor Swift - Fearless
And I don't know how it gets better than this
You take my hand and drag me head first
Fearless
And I don't know why but with you I'd dance
In a storm in my best dress
Fearless
Hari ini kami belum memiliki rencana apapun karena kemarin sudah puas menelusuri Vegas.
Tidak menyangka ternyata hanya dalam sehari saja bisa sangat menyenangkan untuk mengeksplor sesuatu. Mungkin karena dengan orang - orang yang kusayang.
"Hari ini kita ngapain nih? Kemarin sudah dibabat habis semua" tanyaku yang sedang duduk di sofa
"Apa ya? Aku juga bingung sih yang aku tahu di Vegas ya yang kemarin doang" ucap Kalisha
"Tapi kemarin juga udah selesai diliput semua. Semua videonya udah kita kirim ke editor. Untuk kali ini nggak usah yang heboh kayak kemarin nggak papa soalnya untuk produksi sudah terpenuhi" ucap Adit
"Pernah nggak kau dengar tentang Little Chapel? Dengar - dengar disana bisa mengulang janji pernikahan tapi ada juga kok yang nikahnya cuma buat seru - seruan aja karena lagi ke Vegas. Mau coba nggak?" Tanya Zaidi
"Siapa yang kau suruh menikah Zai?" Tanya Tengku Muhammad
"Ya tidak lain dan tidak bukan Alina Karima Haya dengan Tengku Ahmad Ismail Mu'adzam Shah. Disini yang pacarankan hanya mereka" ucap Zaidi
"Ah ide bagus. Ayo kita lakukan itu. Let's do some crazy things" teriak Kalisha
Aku benar - benar tidak habis pikir dengan mereka. Belum sempat aku dan Ahmad menyetujui atau menolak sudah ditarik keluar rumah untuk segera kesana.
Sebenarnya aku tidak paham dengan mereka. Pasti mereka tahu kan arti chapel? Kenapa kita mencobanya. Oh tuhan, karena tingkah manusia - manusia ini kami bisa dianggap keluar agama.
"Ya, tahu tapi kan ini seru. Sudah ku pastikan kalian pernah menghayal memakai gaun pernikahankan. Nah, ini saatnya kita seru - seruan aja. Mumpung malam minggu juga" ucap kakak lelaki dadi pacarku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ROYAL (BAD) BOY
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Kehidupan yang tidak ada tantangannya adalah hal paling membosankan. apalagi jiwa yang sepi ini karena hidup sendirian. memang benar materi tidak sepenuhnya membantu mengisi ruang bahagia. Bisakah dua orang asing yang b...