Teman - teman sebelum membaca ceritanya. Author minta tolong sebentar untuk doanya yaa. Kebetulan hari ini aku bakal UTBK. Bagi kalian yang mau UTBK juga atau apapun itu aku juga bakal doain kalian semoga memdapatkan hasil yang terbaik. Semangat ya teman - teman. Sebelumnya aku ucapin terima kasih sebesar - sebarnya. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Nanti akan ada update chapter 14 setelah aku ujian 😊☺️☺️
BANNERS - Someone To You
I don't even need to change the world
I'll make the moon shine just for your view
I'll make the starlight circle the room
And if you feel like night is falling
I wanna be the one you're calling
'Cause I believe that you could lead the wayAku tidak mendapati Ahmad diruangannya. Bahkan, lampu ruang tengah pun saat aku masuk masih mati.
Aku duduk memeluk kakiku di kasur. Tangisku belum juga reda. Perutku kram, mood ku ambyar, dan masih tidak paham kenapa kejadian tadi bisa terjadi.
"Are you okay?" Suara berat lelaki yang sangat ku kenal tiba - tiba muncul.
Aku yang tadinya menunduk menjadi menegak dan memberikan tatapan nanar.
Ia menghampiriku dan membawaku ke dekapannya yang hangat.
"Ada apa?" Tanyanya
Aku memberitahukan semuanya padanya. Ia hampir saja mendatangi Adit dan ingin melabraknya. Tapi ku cegah karena saat ini aku hanya butuh dirinya dan ketenangan. Aku juga takut Adit kenapa - kenapa. Walaupun mengesalkan tapi dia tetaplah temanku.
"Kita pergi aja yuk. Mumpung semesteran. Shooting Mu juga sudah selesai kan?" Ajak Ahmad padaku.
Aku menggeleng. "Aku tidak mau memulai keributan yang baru" ucapku
"Keributan apa yang kau maksud? Itu hanya karena dirinya cemburu. Kau tidak perlu memusingkannya. Ialah yang seharusnya mengontrol atas dirinya dan kau tidak perlu merasa bersalah"
"Tapi kalau kita selalu berdua nanti akan ada yang berpikir bahwa memang betul kalau aku tidak bekerja dan malah hanya.. bersenang - senang saja" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ROYAL (BAD) BOY
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Kehidupan yang tidak ada tantangannya adalah hal paling membosankan. apalagi jiwa yang sepi ini karena hidup sendirian. memang benar materi tidak sepenuhnya membantu mengisi ruang bahagia. Bisakah dua orang asing yang b...