3 Doors Down - Here Without You
But all the miles that separate
Disappear now when I'm dreaming of your faceI'm here without you, baby
But you're still on my lonely mind
I think about you, baby
And I dream about you all the timePagi ini aku sudah siap dengan setelan kemeja rapi serba hitam dengan heels setinggi 3 cm.
Mobil BMW hitamku sudah terparkir di depan. James, supirku yang akan mengantarkan kemanapun aku pergi. Meski dengan dada yang berat tetapi inilah kenyataan yang perlu dilalui.
Tiga bulan waktu yang ditetapkan kakek untukku membangun perusahan inu menjadi perusahaan yang besar seperti cabang lainnyam. Bila lebih dari kurun waktu yang diberikan itu arti nya aku akan menetap di Amerika dan melanjutkan pendidikanku disini.
Sudah kupastikan aku tidak ingin itu terjadi Amerika memang negara yang besar dan maju tapi hatiku masih berada disana. Di tanah yang menemukan belahan jiwaku, Ahmad.
Bila aku harus bertaruh dan bertarung dengan cara yang licik sekalipun akan kulakukan bila itu membawaku kembali kepada pelukan Ahmad. Aku tidak pernah main - main dengan omonganku.
"James, can you please take me to the nearest city park?" Pintaku pada James
Ia mengiyakan dan melajukan mobil ini menuju tujuannya. Sepanjang perjalanan aku hanya melihat ke arah luar jendela. Andaikan Ahmad berada bersamaku disini pasti rasanya sangat menyenangkan. Tiap malam aku tidak akan kesepian.
Aku rindu makan mie tengah malam dan ciuman selamat malam di dahi yang tidak pernah absen dilakukan olehnya. Aku bahkan tidak pernah berpikir akan merindukan bibirnya dan itu terjadi saat ini.
"Are you okay?" Tanya James didepan memecahkan keheningan dan masih fokus dengan jalan
"Not really. Are you already married to James?" Tanyaku
(Tidak begitu. Apakah kau sudah menikah James?)
"Of course, two months ago and now she's already pregnant" jawabnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ROYAL (BAD) BOY
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAA] Kehidupan yang tidak ada tantangannya adalah hal paling membosankan. apalagi jiwa yang sepi ini karena hidup sendirian. memang benar materi tidak sepenuhnya membantu mengisi ruang bahagia. Bisakah dua orang asing yang b...