#19 // Kencan di Lawson

304 26 3
                                    

Raiden, CHANYEOL, LeeHi, CHANGMO - Yours

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raiden, CHANYEOL, LeeHi, CHANGMO - Yours

Raiden, CHANYEOL, LeeHi, CHANGMO - Yours

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina sudah kembali ke kamarnya. Zaidi bersamaku selama kami di Jepang dan sepertinya saat nanti kembali ke Malaysia. Sesuai dengan rencana kami ia akan tinggal bersama di apartemen kami. Tanpa sepengetahuan Adit tentunya.

"Kau tidak mengapa tinggal bersama kami tanpa Adit?" Tanyaku padanya yang saat ini sedang duduk dipinggir jendela kamar.

"Aku tak apa, takde masalah. Tapi sebenarnya sedikit khawatir bila Adit berpikir aku melupakannya" ucapnya

"Aku juga sempat memikirkan hal itu. Aku takut kalau Alina lagi yang kena imbasnya. Perkataannya hari itu sangat menusuk bagiAlina. Dia menangis semalaman karenanya"

"Benarkah? Aku tidak menyangka. Hari itu aku khawatir karena ia menyetir sendiri. Untungnya saat sudah sampai kau langsung hubungi aku. Kenapa kau tidak cerita kalau dia menangis semalaman?"

"Pasti kau akan khawatir dan banyak bertanya pada Alina. Dia tidak suka dicecar pertanyaan terlebih saat hatinya sedang sakit. Makanya, aku menghindari bercerita padamu ketika kondisinya masih belum stabil"

"Betul juga kau Ahmad. Tapi terkadang aku menjadi kepikiran olehnya. Ia bukan tipikal yang mudah menceritakan apa yang ia rasakan. Aku takut kalau semua itu terlalu lama menumpuk malah menjadi penyakit untuknya"

"Semoga itu tidak terjadi. Mungkin karena ia selalu merasa kesepian sejak kecil. Keluarganya berjauhan dan dia merasa tidak memiliki teman bercerita sehingga sulit baginya untuk menceritakan secara gamblang"

Alina pernah menceritakan padaku. Betapa sibuknya keluarganya, bukan hanya keluarga inti melainkan keluarga besarnya pula.

Ia pernah bilang bahwa kakeknya menuntut cucunya untuk bisa berbagai macam hal. Segala macamnya harus dicoba. Alina kecil pernah jatuh dari kuda poninya saat berlatih menunggangi kuda.

Akibatnya, ia menjadi trauma dan tidak mau menunggangi kuda lagi. Beberapa bulan setelah itu ia dipaksa untuk menunggangi kuda itu lagi dan ketika ia menolak pamannya memukulnya dan meneriakkan " dasar kau gadis cengeng. Hanya sekali jatuh saja kau sampai tidak mau lagi. Besar kau ingin jadi apa? Masih kecil saja sudah seperti pengecut"

[END] ROYAL (BAD) BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang