#42 // Looking Back

213 16 4
                                    

Haloo guysss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo guysss. Aku upload banyak nih. Vote dan komen yang banyak yaa. Komen kalian jadi semangat aku buat nulis. Sebisa mungkin pasti aku selalu baca dan balas 🤗

Happy reading and malming yaa

Ternyata ada udang di balik bakwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata ada udang di balik bakwan. Salah, maksudnya udang di balik batu. Ellen, seorang kawan sekelas yang ternyata juga menjadi biang kerok dari permasalahan ini.

Ellen masuk ke dalam daftar close friend Alina. Ia merupakan satu-satunya gadis yang bisa dekat dengan Alina sampai ke dalam taraf curhat. Pasti sungguh sulit untuk mendobrak ranah tersebut karena Alina bukanlah orang yang mudah terbuka dengan orang. Ketika ia nyaman barulah ia bisa mengeluarkan unek-uneknya.

Namun yang disangka salah. Ia kira Ellen adalah tempat paling baik untuk bercerita. Ternyata semua itu adalah Zonk. Ia yang menyebarkan berita pernikahan palsu itu juga dan membantu Laura melancarkan misi Laura untuk menghancurkanku dengan Alina.

"Itulah mengapa ibuku selalu bilang, jangan berteman dengan orang yang berteman dengan musuhmu." Ucap Zaidi.

Tidak ada yang sangka jika Ellen adalah teman Laura. Dan tidak pernah disangka juga kalau mereka ternyata kenal. Sungguh, dunia ini memang sempit. Saking sempitnya kadang dapat menjadikan malapetaka.

Miris sejujurnya melihat ini semua. Bagaimana seseorang yang sudah dipercaya sedemikian rupa dapat meluluhlantakkan semuanya.

"Ellen tampaknya baik tapi kenapa begitu. Padahal, aku pun juga percaya banyak padanya setiap kali dia memberi nasihat untuk Alina." Adit masih tidak mempercayai ini semua. Mungkin karena ia dan Zaidi melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana sikap baik Ellen terhadap Alina.

"Bisa jadi Ellen juga memberi tahu apa yang dia rasa setelah kejadian ini kepada Laura." Terka Tengku Muhammad.

"Bisa jadi. Makanya saat kita bertemu dengan Laura. Laura sangat percaya diri bahwa dia akan menang karena tahu bagaimana sudut pandang Alina." Ucap Zaidi

Semua ini semakin memusingkan. Aku kira ini sudah akan selesai. Ternyata tidak juga.

"Apakah hal seperti ini harus disesalkan?" Tanyaku pada mereka semua.

[END] ROYAL (BAD) BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang