Alice menyembulkan kepalanya keluar dari dalam selimut saat Edric hendak membuka selimut itu. "EDRIC, NOOOO!!"
"Jangan dibuka." cicitnya dengan tatapan memohon.
Edric membalasnya dengan raut tanya, "Kenapa aku tidak boleh membukanya?"
"Ak-aku.."
Edric mengigit pipi dalamnya, "Ya, kau? Kau kenapa? Jangan membuatku khawatir." tukasnya dengan tidak sabaran.
"Akutidakmengenakanpakaiansekarang." Jawabnya cepat dengan satu tarikan nafas. Gadis ini langsung mengalihkan pandangannya karena malu.
Edric bergeming sesaat. Ia mengerjapkan netranya pelan dengan raut wajah bingungnya sembari memproses perkataan Alice. Sangat lucu!
Sepersekian detik ia tersadar, pipi Edric memerah.
Alice mempoisiskan dirinya dengan benar di ranjang dan menarik kembali selimut itu.
Edric berdehem pelan guna menetralkan kembali ekspresinya, ia menatap Alice penuh telisik. Seingatnya sebelum ia tertidur, Alice masih menggunakan pakaiannya, tetapi kenapa saat ia terbangun pakaiannya terlepas?
Edric merubah posisi tubuhnya menghadap Alice, "Kemana pakaianmu? Kenapa tidak digunakan?"
"Kau bisa saja sakit kembali jika tidak mengenakannya." Omelnya.
Alice berusaha untuk tidak gugup sekarang, ia menarik dan membuang nafasnya secara teratur. "Aku tidak bisa tertidur jika mengenakan pakaian." cicitnya pelan, sangat pelan hampir saja Edric tidak mendengarnya jika ia tidak memfokuskan dirinya.
"Kau... Serius? Sejak kapan?" Cecarnya penasaran.
Alice mendesah pelan, ia membalikkan tubuhnya menghadap Edric. "Sejak sekolah menengah akhir. Saat itu aku mencoba untuk tidak mengenakan pakaian saat tertidur, ternyata aku menyukainya. Itu sangat nyaman dan tidak pengap." Ungkapnya jujur.
"Kenapa kau tidak membangunkanku?" Serunya dengan nada menyesal.
Alice mengerutkan keningnya, "Untuk apa aku membangunkanmu?"
"Tentu saja untuk membantumu membuka pakaian!" Candanya dengan menampilkan senyuman setan.
Alice memelototinya dan mengambil ancang-ancang untuk memukuli Edric. "KAU BILANG APA TADI, HUH?!"
Alice mulai mukul Edric dimanapun yang ia sentuh. Edric melindungi dirinya dengan kedua tangan, menghadang Alice untuk tidak memukulnya. Walaupun pukulan Alice tidak begitu menyakitkan bagi Edric.
"Aw! Aw! Ampun Alice! Astaga aku bercanda hahahah" Edric tertawa dengan kerasnya. "Kenapa harus marah? Toh nanti kita juga saling terbuka hahahaha"
"EDIRCCCCC!!"
💍
Saat ini Alice sedang di rias dan dipakaikan gaun oleh salah satu orang suruhan Edric. Satu jam lagi ia akan melaksanakan 'Pernikahan Kontrak' nya dengan Edric. Ia sangat berharap jika kedepannya semuanya akan tetap baik-baik saja.
"Sudah selesai, Nona." Ucap sang perias. "Kau sangat cantik sekali." Timpalnya saat melihat Alice dari pantulan cermin di depannya.
Alice menatap dirinya di pantulan cermin, ia tersentak saat melihat bayangan dirinya yang berada disana. "Ini... Aku? Sungguh ini diriku?" Ujarnya tak percaya dengan membelai wajahnya lalu netranya turun memegang gaun yang dipakainya.
Perias itu terkekeh ringan, "Iya ini, Nona. Nona sangat cantik dengan balutan gaun ini."
Mulut Alice sedikit terbuka karena masih tidak percaya dengan perubahannya sekarang, namun lamunan itu hanya berlangsung sebentar karena atensi Alice kini terjatuh pada ponselnya yang berberdering nyaring.
![](https://img.wattpad.com/cover/260236165-288-k375551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️
FanfictionEdric Rikkard (Jeon Jungkook) adalah seorang Billionaire muda. Ia terlahir dari keluarga kaya raya, di umurnya yang ke 19 tahun ia sudah mempunyai segalanya yang ia inginkan, uang berlimpah, mansion mewah, banyak perusahaan, mobil mewah, dll. Edric...