💍8

5.7K 548 11
                                    

"Kau bekerja disini, Alice?" Edric menatap lekat Alice.

Alice tersenyum, ia menganggukkan pelan kepalanya sebagai jawaban.

"Kau ingin memesan apa tadi?" tutur Alice.

Edric menghiraukan pertanyaan Alice dan menanyakannya hal lain yang membuat dirinya penasaran. "Lalu di Cafe?"

"Aku masih bekerja disana. Setelah jam kerjaku disini selesai, aku akan langsung bekerja di Cafe." jelasnya dengan masih bersabar.

"Kau ingin memesan apa tadi, Ed?" ulangnya.

"Kau gila Alice?!" cecarnya dengan terkaget. Karena merasa wanita ini sudah gila, bayangkan saja satu hari dirinya bekerja di dua tempat sekaligus.

Alice mulai kesal, Edric sangat menyebalkan kali ini. Tapi ia harus lebih bersabar, karena ia sedang bekerja melayaninya disini.

Alice tersenyum paksa, "Edric, kau ingin memesan apa tadi?!" tekannya disetiap kata. "Aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan ocehanmu sekarang. Aku sedang bekerja, Edric."

Edric mendengus, ia akan mengalah untuk kali ini. "Wine. Vigor Sangiovese."

Alice menuliskan semua pesanan di note miliknya, "Kekasihmu?"

Sarah menunduk dengan tersipu malu saat Alice menyebutkan dirinya adalah kekasih Edric.

Edric menolehkan sedikit kepalanya dan menaikkan satu alisnya, "Kekasih?"

Alice menunjuk Sarah dengan santai menggunakan bolpoinnya, "Bukankah dia kekasihmu?"

"Dia sekretaris ku. Bukan kekasih ku!" jelasnya dengan mendesah kesal.

"Ohh, aku kira kekasihmu. Kalian cocok."

"Kau gila?"

"Ah kau berisik!" sahutnya kesal. "Kau ingin memesan apa nona?"

Sarah menggertakkan giginya kesal karena dirinya sudah di abaikan sejak kedatangan wanita pengganggu di sampingnya ini, "Cocktail, French 127." Jawabnya dengan ketus.

Alice mengangguk, "Baiklah, kalau begitu aku permisi." ujarnya lalu pergi meninggalkan meja Edric dan Sarah.

'Sialan. Karena kau, aku di campakkan olehnya. Dasar pengganggu!' geram Sarah.


💍


Jam kerja Alice di restoran telah selesai, Alice mengganti pakaian kerjanya dengan pakaian awal yang ia pakai dari rumah.

"Aku duluan ya, sampai bertemu besok!" Alice melambaikan tangan kepada teman-teman kerjanya.

"Hati-hati, Alice" Peringat Cody dengan melambaikan tangannya di udara.

Alice mengangguk dan berlari keluar restoran untuk mengejar bus yang menuju ke arah Cafe.

Beruntungnya Alice pada saat ia sampai di depan restoran, ada bus yang menuju ke arah Cafe sedang berhenti menurunkan penumpang. Ia langsung menaikinya dan duduk di dekat jendela.

'Jangan sampai terlambat.' gumamnya.

Dari restoran menuju ke Cafe memakan waktu kurang lebih 15 menit menggunakan bus, memang tidak terlalu jauh. Tetapi jalan raya menuju ke Cafe pada sore hari selalu padat, Alice bisa saja terlambat kalau ia tidak bergerak cepat.

"Ternyata sekretaris Edric cantik juga." pikir Alice tiba-tiba. "Pantas saja Edric mau mengajaknya makan diluar."

"Siapa yang tidak mau dengan perempuan cantik seperti dia?" Alice bertanya pada dirinya sendiri dengan berpikir keras.

Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang