💍45

6.1K 440 86
                                    

DOR!

ADA YANG KAGET GAK?🤣🤧

Hi Sweet Babe!👋🏻 is Anybody who miss my story?
Its been 3 days since i gave yall the time to votements all of the chapters that my books have.

Honestly, imma bit disappointed about the results so far. Tapi aku juga ga tega, sama kalian yang selalu dukung aku melalui votement atau komen😭

Im pretty sure that so many of you are still waiting for me to give you an update about my books😢

And here i am to give you a brand new chapter in this book,  like fresh from the oven🤣

Happy reading Sweet Babe!🥰 Hope yall enjoy this story as much as i enjoyed it! ILY💖🤍💖



💍



Keluarga serta sahabat Edric baru saja di izinkan masuk oleh pria itu setelah Alice memberikan asi pertamanya untuk Bubbles. Berarti mereka sudah menunggu diluar ruangan sekitar setengah hari penuh hanya untuk bertemu dengan cucu serta keponakan mereka yang baru saja lahir.

Mereka sedang mengerubungi infant bed yang berada di samping hospital bed milik Alice untuk melihat keponakan serta cucu mereka yang sedang tertidur dengan nyenyak dan tenang tanpa terganggu.

Alice masih tertidur sekarang, bahkan perempuan itu terlalu lelah hanya untuk membuka kedua matanya.

"Sstttt~ jangan berisik! Atau aku akan mengeluarkan kalian semua dari sini, jika kalian masih berisik seperti ini!" Ancam Edric pada sahabat serta keluarganya, pria ini sedang menatap lurus Alice memandangi istrinya yang sedang tertidur dengan pulas.

"Kau sudah memberikan nama untuk kedua anakmu?" Tanya Krystal. Perempuan ini mendekatkan dirinya kepada sang menantu, mengusap punggung Edric yang sedang mengecupi telapak tangan Alice.

Edric memberikan tatapan sekilas pada Krystal, lalu mengangguk sembari tersenyum. "George Alexander Rikkard, dan Georgina Alexandra Rikkard."

"Aku suka namanya! Sangat cocok untuk mereka." Bianca menimpali ucapan Edric, perempuan ini tak sengaja mendengar percakapan Edric dengan Krystal yang berada di belakangnya.

"Nama yang bagus, Mommy juga sangat menyukainya. Kau sangat pintar Ricy." Kylie tersenyum, ia mengusap kepala Edric dengan sayang.

Jackson mendesah pelan, sembari menatap Bubbles bergantian. "Aku sangat iri dengan mereka."

"Mengapa harus iri dengan keponakanku, Babe?" Tanya Belva dengan bingung.

"Mereka sudah kaya sejak di lahirkan." Jawab Jackson yang sedikit tidak terima. Padahal pria itu juga sudah ditakdirkan menjadi pemuda kaya sejak dirinya terlahir.

Sean memukul kepala Jackson yang membuatnya mengaduh sakit dan pusing. "Bodoh! Kau iri pada bayi yang baru saja lahir?!"

Namun tak lama setelahnya terdengar suara tangis yang sangat kencang, Bubbles menangis. Tepatnya George yang menangis, mungkin ia terganggu dengan suara Uncle nya yang sedang beradu mulut di depan infant bednya.

"OEK.. OEK.. OEK.. OEK.."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang