💍33

5.8K 439 11
                                    

James memejamkan matanya sesaat, masalahnya ia juga akan kena semprot Tuan nya jika ia mengganggu aktivitas Tuan dan Nyonya nya saat mereka masih di kamar.

'Biarkan Tuan menyemprotku asalkan aku tidak di pecat karena berkas sialan itu.' Gumamnya.

James menghembuskan nafasnya setelah memutuskan pilihan yang menurutnya sulit. "Aku akan memanggil Tuan. Kau bisa duduk dimanapun yang kau mau." Ucap James setelah mengantarkan Sarah ke ruang tengah, lelaki ini menuju lift untuk pergi ke kamar Tuan nya.

TOK TOK TOK

Tak menunggu waktu lama, James mendapat teriakan dari dalam yang ternyata Alice lah pelakunya.

"N-Nyonya. A-apa Tuan ada di dalam?" Tanya James dengan tergagap.

Alice melirik Edric yang sedang larut dengan benda yang berada di bibirnya. "Baby, buka matamu. James mencarimu." Alice memainkan pipi suaminya.

Edric membisu hingga Alice mencubit hidungnya supaya suaminya menjawab. "Katakan aku tidak ingin di ganggu."

"Baby kau bisa mendapatkannya lagi setelah ini." Edric menghiraukan ucapan sang istri dan kembali memainkan puncak pink istrinya.

Alice merasa tidak enak dengan James yang sudah menunggu lama di depan pintu. Perempuan ini juga takut jika James berpikiran yang tidak-tidak di luar sana.

Tetapi memang mereka sedang melakukan hal yang tidak-tidak bukan?

TOK TOK

"Nyonya?" Panggil James lagi.

"Ya sebentar, James."

"Baby.." Imbuh Alice. Edric mendecak kesal dan menggerutu sembari memakai pakaiannya.

"Ada apa?" Tanya Edric ketus sesaat dirinya sudah berdiri di depan pintu.

James menunduk, ia tidak berani untuk menatap langsung sang Tuan yang sudah terlihat marah. "N-Nona Sarah ada dibawah T-Tuan. Dia mencari anda."

"Untuk apa?"

James mendongak sebentar lalu kembali menunduk. "Dia bilang ingin memberikan berkas yang penting langsung kepada Tuan."

"Suruh dia pulang." Titah Edric dengan tidak mau tahu.

"Ta-tapi Tuan..."

"Kau dengar ucapanku?" Ucap Edric dengan masuk kembali kedalam kamarnya.

James sedikit tersentak saat pintu itu tertutup dengan agak kencang. Pria ini mendesah tertahan lalu turun kebawah untuk menemui Sarah kembali.

"Kenapa, hm?" Edric kembali merebahkan dirinya dan merengkuh tubuh Alice untuk di peluk.

Alice memainkan rambut Edric yang sedang tertidur di dadanya. "Sarah ada di bawah." Edric mengeratkan pelukannya dan menduselkan wajahnya di belahan dada sang istri.

Alice mendelik dan berhenti memainkan rambutnya. "Untuk apa dia kesini?"

Edric mengangkat kedua bahunya, "Katanya ingin memberikan berkas penting padaku. Tetapi aku merasa semuanya sudah dikirim melalui email olehnya."

"Kau tidak ingin memecatnya?" Alice merunduk menatap wajah Edric.

Edric mengusap perut Alice merunduk sebentar untuk mengecup Bubbles. "Aku akan memecatnya dekat-dekat ini, setelah urusan kerjasamaku dengan perusahaan Daddy mu sudah di selesaikan olehnya."

💍

"Nona, Tuan Edric tidak ingin bertemu dengan siapapun. Nona bisa pulang sekarang." Titah James dengan menunjuk ke arah pintu.

Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang