💍28

7.5K 500 20
                                    

Alice beringsut turun dari atas ranjangnya, perempuan ini melangkahkan kakinya menuju kedua orang tuanya yang sedang berpelukan.

"Mom, Dad. Maafkan aku, aku sudah mengecewakan kalian, aku terlalu kekanakan." Alice memeluk keduanya sebentar lalu melepaskannya dan memegang masing-masing tangan kedua orang tuanya.

Jourell membalas genggaman tangan anaknya disertai dengan gelengan di kepalanya. "Tidak, Sayang. Daddy yang salah.. Maafkan Daddy, hm?" Alice membalas Jourell dengan tersenyum simpul.

"Tapi Daddy sangat bahagia kau mencintai orang yang tepat, Sayang." Jourell mengusap sayang kepala putri cantiknya ini.

"Hmm.. Kau benar, Sayang. Terlebih aku akan menjadi seorang nenek! Ahhh~ Aku sangat bahagia sekali hari ini." Teriak Krystal bahagia memeluk dirinya sendiri menggunakan tangannya.

Alice menatap Krystal sebelah mata, lalu menautkan alisnya karena bingung. "Ne-nek?" Beo Alice dengan pelan.

"Dan aku akan menjadi kakek!" Ujar Addy dengan bersedekap dada.

Alis Alice semakin berkerut. Melihat menantunya yang semakin kebingungan Kylie mendekatinya. Ia memegang kedua bahu menantunya, menatapnya dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.

Kylie mengangguk sekali, "Ya, Sayang. Sebentar lagi kami akan menjadi kakek dan nenek."

"Aku tahu kalian memang sudah tua. Tapi apa umur kalian sudah setua itu hingga kalian menjadi kakek dan nenek?" Cetus Alice di iringin dengan candanya.

"AKU JUGA AKAN MENJADI AUNTY YANG CANTIKKK!!" Sahut Belva kegirangan sembari menepuk tangannya diudara.

Alice mengerucutkan bibirnya karena semakin tidak mengerti. "Lalu aku akan menjadi apa?"

Keluarga ini tertawa geli mendengar ucapan Alice yang menurut mereka lucu.

"Jangan tertawakan aku!"

Edric yang sudah tidak tahan dengan kegemasan sang istri, lantas bangun dan menarik perempuan itu kedalam pelukannya, memberikan kecupan di pipinya berulang kali, lalu mengigitnya dengan gemas. "Aaw~ sakit tauu!" Alice membalas perbuatan suaminya dengan memukul kedua bahu pria itu.

Edric mengecup bibir Alice yang semakin memaju akibat merajuk, mengusap pipinya yang tadi sempat digigit olehnya. "Kenapa kau sangat menggemaskan, hmm?" Imbuhnya seraya mencium bibir manis istrinya. "Kau akan menjadi Mommy dan aku akan menjadi Daddy, Baby."

"Mommy? Daddy?" Ulangnya. Lalu dengan berekspresi terkejut Alice mengusap perutnya yang masih sangat rata dengan lembut. "A-AKU HAMIL?"

Sebulir air mata telah jatuh mengenai pipi sang wanita. "Baby.. Apa aku hamil?" Tanya nya mengulang seakan tidak percaya.

Edric mengangkat tubuh Alice ke udara dengan memegang pinggangnya, lalu memutar tubuh wanitanya ini pelan. "Ya, Baby. Kita hamil! Yohooo~ Aku akan menjadi Daddy."

"BABY SUDAAAH. AKU PUSINGG~" Teriak perempuan itu setelah beberapa saat Edric memutar tubuhnya dan memberikannya ciuman diudara. "Aku akan menjadi Mommy, yeaaaay~" Alice terkikik geli dengan mengangkat kedua tangannya.

Edric tertawa ringan lalu mengaitkan kaki Alice di pinggangnya. Pria ini menangkup wajah sang istri, menatapnya dengan sayang. "Baby, terima kasih. Terima kasih sudah datang di kehidupanku, mencintaiku dengan tulus, dan memberikanku malaikat kecil yang akan membuat hidupku semakin bahagia.

"Aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu dan memilikimu di hidupku." Edric mengelus pipi Alice dengan lembut. "Aku sangat mencintaimu, Alice. I love you so much, Baby. I really do." Pria ini menarik tengkuk sang istri lalu memagut bibir manis itu dengan intens.

Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang