💍17

8.6K 543 4
                                    

Tubuh Alice kembali menegang, ia kembali ketakutan saat Edric mulai menggesekkan kekerasannya di kehangatan miliknya.

Perempuan ini meremat kedua bahu suaminya dengan tangan yang bergetar, "Mmhh.. E-Ed~ ak-aku tidak bisa.." mata Alice kembali memerah menahan tangisannya.

Alice mendongak menahan lelehan air matanya, "Please, no." Gadis ini kembali memohon kepada lelaki diatasnya untuk tidak melakukannya.

Edric memeluk tubuh polos Alice, menyalurkan ketenangan di tubuhnya yang bergetar lalu mencium bibir bengkaknya dengan lembut.

"Hei~ tatap aku." Edirc mengusap satu pipi gembil istrinya. Alice menggeleng. Edric kembali mengecup bibir dan pipinya sekilas.

"Tatap aku, Baby~" Ulangnya dengan lembut. Alice kemudian menatap netra tajam suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.

Edric mengecup kedua manik besar istrinya yang membuat air matanya meluruh. "Sakitnya hanya sementara, nanti akan hilang begitu saja." tukasnya meyakinkan Alice.

"Kau percaya padaku?" Alice mengangguk pasti untuk menjawab pertanyaan suaminya.

Edric tersenyum senang, "Aku akan melakukannya perlahan, apa kita bisa melakukannya sekarang?" gumamnya seraya meminta izin untuk kembali melakukannya.

Alice mengigit bibir bawahnya sesaat, lalu ia mengangguk pelan.

Edric mengecup lamat dahi Alice yang berpeluh akibat pergulatannya, "Kau bisa melakukan apapun pada tubuhku. Beri aku rasa sakit itu juga walau itu tak sebanding dengan apa yang kau rasakan."

Alice tersenyum haru, ia mengecup sekilas bibir panas suaminya.

Edric membalas senyuman Alice, "Aku akan memulainya." Cetusnya lalu kembali melumat bibir manis istrinya ini.

Tubuh Alice bergerak gelisah saat jemari panjang Edric kembali mengoyak kehangatannya hingga menjadi sangat basah, tubuhnya kembali terangsang akibat serangan dibawah sana.

Edric melepaskan jarinya, ia mulai memposisikan kekerasannya kembali, menggesekkannya di sela-sela lipatan kehangatannya yang membuat Alice mengerang tertahan.

Tangan pria ini kembali memainkan puncak pink milik istrinya, ia memberikannya kenikmatan bertubi-tubi agar Alice melupakan rasa takutnya sesaat, di saat Alice mulai lengah lelaki ini akan langsung memasukinya.

"Mmphh.." erangnya saat suaminya menarik puncak payudaranya.

Lelaki ini mulai mendorong pelan kekerasannya, kening Alice berkerut saat merasakan ada sesuatu yang mulai memasuki tubuh bawahnya.

"Enghhh... sangat sempit." geram Edric saat kepala kekerasannya mulai memasuki kehangatan istrinya.

Alice kembali mengigit bibir suaminya yang masih mengeluarkan darah serta mencakar kedua lengan Edric saat suaminya ini memasukinya dengan sekali hentakkan. "A-akkhhh!!"

"Hiks... Sa-sakit... aku t-tidak sukaa! Hiks..."

Edric merasakan ada sesuatu yang mengalir menyelimuti kekerasannya dan merembes keluar diantara penyatuan mereka, tanpa melihatnya Edric sudah tahu itu apa.

Edric mendesah lega saat ia berhasil merobek dinding pertahanan milik istrinya yang begitu ketat untuk kekerasannya yang —ughh.

"Sstt~ jangan menangis. Maafkan aku baby." Serunya saat melihat istrinya menangis sesegukkan karena kesakitan.

"Hiks.. Sa— hiks.. sakitt..." ringisnya disela tangisannya. "Sa-sakit hiks.. sekali, Ed hiks.." Edric langsung memeluk tubuh Alice erat.

Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang