Alice dengan sigap memutar kembali tubuhnya dan bersiap melangkah keluar dari private room, akan tetapi seeseorang meraih pergelangan tangannya yang membuat dirinya terhuyung ke dalam sebuah pelukan.
"Alice..." Panggil Jourell dengan tubuh bergetar dan suara tangis yang menyedihkan seraya memeluk tubuh mungil anak pertamanya yang ia sangat rindukan ini.
"Maaf Alice.. Maafkan Daddy hiks.. Apa ka-kau tidak mau memaafkan daddy?" ujarnya meminta maaf dengan rasa penyesalan yang bercokol didalam hatinya.
"Sayang, jangan tinggalkan mommy lagi.. Jangan hiks.." lirih Krystal yang juga memeluk erat sang anak karena takut kehilangan untuk yang kedua kalinya.
"Aku bukan Alice." Kilahnya dengan memberontak dari pelukan kedua orang tuanya yang telah menyesali perbuatan mereka.
"Lepaskan aku!"
Alice menahan sekuat tenaga agar air mukanya tidak seperti orang yang menyedihkan di hadapan kedua orang tuanya. Ia berusaha tegar untuk tidak menangis di depan mereka.
Perempuan ini berhasil terlepas dari pelukan mereka, setelah dirinya memberontak kuat. Ia berlari keluar dari dalam private room dengan perasaan kalut.
Namun lagi dan lagi, baru saja wanita ini sampai di meja resepsionis perempuan tadi ia kembali di tarik ke dalam pelukan, tetapi kali ini ia tidak berusaha untuk memberontak. Ia malah membalas pelukannya.
"Hei~ Jangan menangis.." titahnya menenangkan istrinya yang akhirnya menangis juga karena air matanya yang nakal meminta dirinya untuk dikeluarkan.
"Ak-aku ingin hiks.. Pulang." Pintanya dengan suara yang samar akibat menangis.
"Bawa aku kel-keluar dari sini hiks.."
Keluarga yang awalnya berada di dalam private room, kini mereka telah melingkari tubuh pasangan yang sedang berpelukan di hadapan mereka, memperhatikan Edric yang sedang menenangkan Alice dan Alice yang memohon untuk pergi dari tempat itu.
"Sissy.. Jangan hiks..pergi lagi~ aku ti-tidak ingin kehilanganmu hiks.."
Jourell ingin kembali memeluk sang anak, ia menggapai tangan Alice agar mendapatkan atensi dari sang empu, tetapi Alice menghindari tangan Jourell sebelum pria dewasa itu berhasil menggapainya. "Sayang.. Jangan seperti ini.. Maafkan daddy."
"Jangan pegang aku.."
"Alice.. Maafkan Mommy sayang hiks.. hiks.." Alice kembali menepis tangan-tangan keluarganya yang berusaha menariknya dari pelukan sang suami.
"Jangan dekati aku!" Imbuhnya penuh penekanan.
"Baby pleasee~ Aku ingin pulang hiks.."
"Alice! Tidak jangan pergi lagi.."
"Sayang dengarkan hiks.. Mommy sebentar.."
"Sissy~ Please stay.. hiks.. hiks.."
Teriakan dan panggilan terus dikeluarkan dari belah bibir mereka saat Edric membawa Alice pergi perlahan meninggalkan keluarganya. Tetapi mereka tidak menyerah, mereka terus mengikuti langkah Edric dan menarik tubuh Alice yang berada di dekapannya.
"Sissy.. jangan tinggalkan a—"
"ALICE!"
Lengkingan panggilan nama terakhir yang mereka serukan bersama saat dilihatnya tubuh Alice yang secara tiba-tiba meluruh dan terkulai lemas dalam dekapan Edric.
"Alice.. Baby~ jangan bercanda!"
"Bangun baby~ aku akan marah jika kau tidak bangun."
"Baby.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract To A Billionaire | LIZKOOK ✔️
FanfictionEdric Rikkard (Jeon Jungkook) adalah seorang Billionaire muda. Ia terlahir dari keluarga kaya raya, di umurnya yang ke 19 tahun ia sudah mempunyai segalanya yang ia inginkan, uang berlimpah, mansion mewah, banyak perusahaan, mobil mewah, dll. Edric...