II - Meet Up

182 16 4
                                    

Kegilaanku adalah kegilaanmu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegilaanku adalah kegilaanmu juga. Jadi untuk apa menghindar jika takdir sudah mengatakan bahwa partner terbaikmu adalah aku.

___

Kebenaran seringkali dihindari lantaran kebenaran terkadang bersifat tidak menyenangkan. Membuat buyar rencana kelicikan, atau malah sebuah gerbang menuju tujuannya terhempas tanpa sisa.

Kim Yerin. Sudah hampir 30 menit yang lalu dirinya hanya berkutat pada laptop dan ponselnya. Berada disebuah ruangan yang begitu nyaman. Dua jendela kaca besar, membuat Yerin selalu merasa sedang berada disebuah toples raksasa, dimana tidak ada pembatas yang berarti antara dirinya dan cakrawala.

Kenyamanan adalah hal yang sangat diutamakan oleh Kim Yerin dalam hal apapun. Baginya tak ada gunanya hal semewah apapun jika tanpa kenyamanan. Yerin bukan kacang yang lupa pada kulitnya. Ia dibesarkan oleh orang kecil disudut kota dengan biaya seadanya. Maka dari itu ia juga tidak pernah lupa mengirimi uang dan berbagai fasilitas untuk anak-anak yang ada di panti asuhan. Mereka sama seperti dirinya. Anak-anak tidak berdosa yang selalu menjadi momok bagi orang tua yang tidak bertanggung jawab. Mereka hadir dianggap sebagai bencana, lalu apa saat melakukan hal itu mereka tidak berpikir? Jangan salahkan iblis yang hanya bersandar pada pintu tanpa menggoda untuk melakukan hal sialan yang nikmat itu. Dua manusia itu sama-sama mau, kasihan sekali iblis yang selalu disalahkan jika sudah terlanjur mencipta skandal.

Menghela napasnya panjang. Sudah lebih dari 2 bulan Yerin tidak lagi rutin mengunjungi tempat ia dibesarkan dulu. Ia merindukan ibunya, wanita yang merawatnya dengan penuh kasih. Ia tak percaya kasih itu nyata, apalagi dari seorang pria yag mengaku menyukainya. Bullshit! Omong kosong!

Kim Yerin hanya percaya pada apa yang dirinya lihat dan apa yang dirinya rasakan. Apa yang dirinya dengar, dan apa yang dirinya selama ini alami. Tidak ada istilah 'katanya', 'apalagi ', 'konon jika'. Itu konyol sekali.

Kim Yerin pernah satu kali mengatakan kata terlucu sepanjang hidupnya 3 tahun yang lalu. Didalam mobil bersama Jungkook tepat dihari dimana seharusnya ia adalah salah satu pengisi acara besar di kampusnya. Namun, dengan kuasa yang Jungkook miliki sebagai anak pemegang saham, Jungkook membatalkan semuanya. Menghapus nama keduanya dari dalam daftar acara dengan begitu mudahnya hanya dengan menelpon Park Jimin. Teman Jungkook yang sekarang adalah bos nya selama hampir 2 tahun.

Yaitu Yerin pernah mengatakan bahwa ia mencintai Jungkook. Smirk. Tertawa receh. Ia sekarang menepuk jidatnya sendiri. Bodoh! Untuk apa juga dulu ia mengatakannya? Untuk mencegah Jungkook pergi? Bahkan tanpa ia mengatakannya pun Jungkook tak akan pernah bisa jauh darinya. Sekarang Yerin sedang merenungkan kembali kata-katanya. Kata terbodoh dan terlucu. Sialan! Berkat kalimat itu sekarang dirinya hampir gila. Jungkook menganggapnya serius dan tadi malam Jungkook mengatakan akan menikahinya?

Persetan!

Iya. Kim Yerin bergabung bersama kantor penerbitan Park Jimin sebagai seorang penulis. Penulis filsuf namun tetap apa yang disampaikan mengandung fiksi. Tak jarang hanya sebuah percakapan singkat namun tetap mengundang kontroversi. Tak jarang juga Jimin sebagai penelaah naskah sebelum terbit, ikut mengerutkan kedua alisnya lantaran semua kata yang tertuang dalam lembar demi lembar novel Yerin selalu saja diluar tebakannya.

Perfect Pentagon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang