XIII - The Contract

147 11 0
                                    

"Siapa yang tahu hati, yang bisa saja terluka hanya karena sebuah harap yang semula tidak pernah ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang tahu hati, yang bisa saja terluka hanya karena sebuah harap yang semula tidak pernah ada."

___

Pernah satu kali Kim Yerin membaca pada baris ke tiga buku filsafat saat ia masih kuliah, ia mencoba menelaah satu kalimat itu hingga hampir seharian penuh dalam perpustakaan. Waktu itu ia sendirian, tidak bersama siapa pun karena ia sedang dalam mode menghilangkan diri selama sebulan dari dua pria yang selalu mencoba menemukannya. Jungkook dan Taehyung. (Lebih jelas ada di seri pertama)

Kim Yerin tidak hanya sekali membacanya, lalu mengulanginya. Lalu terdiam, mencoba mengartikan dari berbagai sudut pandang yang lebih masuk akal. Ia tidak sampai gila karena memikirkannya, tetapi ia hampir lupa makan saat mencoba menyelaminya. Satu kalimat ajaib perihal kehidupan. Ilmu filsafat ya ilmu kehidupan.

Pengertian filsafat adalah ilmu yang membahas tentang kehidupan di alam semesta. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.

"Tak semua orang memiliki hidup yang mudah. Meski sudah berusaha, ada kalanya semesta tidak mengizinkanmu bahagia."

Memahami, mencoba terus untuk selalu menyatukan dengan kehidupannya. Ada benarnya namun tidak sepenuhnya benar. Perihal ilmu filsafat, tidak ada orang yang sepenuhnya membenarkan, juga menyalahkan. Filsafat hanyalah sebagai titik acuan, di mana ada fenomena kehidupan, lalu para ahli mencoba menuliskannya. Namun, tidak semua oramg memiliki penyelesaian yang sama dengan yang ahli itu tuliskan. Pada dasarnya, penyelesaian fenomena kehidupan ada pada kepala masing-masing manusia. Tergantung pada seberapa jauh pola pikirnya dan pola pemahaman akan semesta. Tidak melulu soal pintar dan tidak. Atau kaya dan miskin. Tetapi perihal perspektif dan sudut pandang. Di mana mungkin bagi sebagian orang itu adalah benar, tetapi bagi sebagian lagi itu adalah salah. Ilmu filsafat bukan membicarakan tentang benar dan salah, tetapi perihal sudut pandang dan manusia itu sendiri.

Kembali pada Kim Yerin yang terus saja membuat kepalanya berputar walaupun ia sedang berada di dapur pagi-pagi sekali. Ia mulai memahami kalimat itu dalam diam dan heningnya. Dalam gelap dan terangnya. Hidupnya memang selama ini tidak mudah, tetapi Yerin percaya bahwa setiap manusia memiliki stok menderita dan stok bahagia yang seimbang. Ia tidak menyalahkan kalimat itu, tetapi ia memiliki pendapatnya sendiri. Kehidupannya berbeda dan ia juga orang yang berbeda. Yerin percaya bahwa setelah badai pasti ada pelangi. Kendati tidak selamanya pelangi itu muncul setelah badai, paling tidak langit akan kembali cerah setelah bagai itu sempat menghancurkan segalanya, arah angin dan beberapa hal yang berantakan.

Bahagia itu sebuah rasa. Bahagia adalah rasa yang bisa dibuat dengan sebuah patokan, acuan, titik indahnya oleh diri sendiri yang begitu baik memahami diri sendiri. Siapa lagi jika bukan diri sendiri yang bisa memahami diri sendiri? Tidak ada. Bahkan soul-mate pun tidak menjamin akan tahu segalanya tentang dirimu.

Perfect Pentagon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang