XXXII - Semuanya sudah berakhir

67 6 0
                                    

Taehyung mengantarkan Yerin ke tempat yang Yerin minta, sebuah panti asuhan tua yang mana di sanalah katanya Yerin dulu dibesarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung mengantarkan Yerin ke tempat yang Yerin minta, sebuah panti asuhan tua yang mana di sanalah katanya Yerin dulu dibesarkan. Taehyung tidak mau membantah atau memberikan saran, keinginan Yerin kali ini bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kewarasan yang harus kembali. Taehyung tahu ia tidak sepenuhnya melakukan hal benar, tapi dengan suasana yang hening ini, dingin merambat ke seluruh tubuhnya, mencoba melirik agar tidak ketahuan sedang memperhatikan, jalanan basah karena hujan baru saja mereda, walau gerimis masih kerap terlihat. Jalanannya sudah tidak terlalu baik, agak jauh dari perkotaan, tapi masih lumayan kota. Taehyung akhirnya mengatakannya, dengan mobil yang masih melaju pelan dan air mata Yerin yang melebihi derasnya hujan sore ini.

"Aku minta maaf untuk semuanya dan untuk memukul suamimu," ucap Taehyung saat Yerin bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda mendengarkannya atau setidaknya merespon dengan anggukan kecil. Masih sama, hening dan dingin. Hawa yang tercipta semakin membuat bulu kuduk siapa pun meremang. Bukan karena horor, tapi karena kelewat menyeramkan untuk dua orang yang tidak bicara barang hanya sepatah untuk perjalanan sejauh lebih dari ratusan kilometer.

Lama Yerin memilih diam, tapi akhirnya bibirnya mau terbuka dan menoleh ke arah Taehyung. Memberikan sedikitnya senyuman yang membuat Taehyung juga memberikan senyuman terbaiknya. Canggung, tapi ini lebih baik untuk Taehyung sendiri.

Sedangkan Yerin berpikir, ia mungkin akan lebih baik berada di kesunyian beberapa hari sebelum kembali pada hiruk pikuk kota yang menyebalkan itu. Ia harus waras dulu sebelum kembali bertempur, karena bagaimana pun statusnya adalah suami dari CEO yang akan mengadakan event investor tahunan. Yerin tidak ingin mengundang persepsi macam-macam dari awak media dan menggemparkan jagat raya dengan berita yang kemungkinan rumor ciptaan jurnalisme yang haus perhatian, jadi ia mengharuskan dirinya untuk hadir pekan depan.

"Aku sudah memaafkanmu sejak maaf pertamamu, dan sekarang maafkan aku karena mengabaikanmu bertahun-tahun," ucap Yerin, genggamannya pada ponselnya begitu tenang meski sorot matanya tidak setenang itu.

Taehyung kemudian menggeleng, ia tidak masalah dengan sikap Yerin, bahkan sekarang mendengar dirinya dimaafkan saja sudah membuatnya senang sekali, bahagia. Taehyung menunggu ini sampai pusing sendiri, melampiaskan rasa bersalahnya hingga sekarat sendiri. Sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Yerin sudah memaafkannya dan ia berjanji pada semesta akan menjalani hidupnya dengan baik, menjaga Yerin dan menjadi kakak ipar yang baik. Salah satunya sekarang adalah membiarkan Yerin pergi ke tempat mana pun yang ia mau, karena healing (penyembuhan) terbaik adalah saat hati kembali menggenggam ketenangan di saat kepala tak mau diam di atas runyamnya benang takdir yang kadang luar biasa membuatnya tidak habis pikir.

"Itu tempat kecil, Rin... Apa kau sungguhan akan tinggal di sana?" tanya Taehyung setelah berhenti sejenak di pinggir jalan, belum memasuki pelataran sebuah rumah yang lumayan membuat matanya memandang dengan tatapan tidak mengerti, benarkah itu rumah? atau gubuk petani seperti yang pernah ia lihat sewaktu study tour dulu?

Perfect Pentagon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang