XXXVIII - Aku memaafkan tapi tidak melupakan

70 7 0
                                    

Kadang ada beberapa hal yang tidak bisa manusia pahami, lupakanlah dulu tentang maaf yang bisa meleburkan kemarahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang ada beberapa hal yang tidak bisa manusia pahami, lupakanlah dulu tentang maaf yang bisa meleburkan kemarahan. Karena ya itu memang benar, tapi memaafkan tidak sama artinya dengan melupakan.

Yerin kembali ke rumahnya, selesai dengan urusan event besar yang berhasil Jungkook menangkan, diikuti Taehyung yang berhasil mendapat investor besar yang tertarik dengan perusahaan iklannya. Jimin juga ternyata ikut, tetapi hanya sebagai investor, ia tidak turut mempromosikan bisnisnya, ia hanya ingin memilih orang yang bisa ia percaya untuk mengembangkan uangnya. Aletha hadir juga, sebagai pendamping Jimin. Yerin sempat melihatnya hadir di sisi sayap kanan, agak jauh dari dudukannya yang memang tepat di depan podium.

Yerin kembali mau turun ke dapur, memasak sup yang ia pelajari dari Taera tempo malam. Ia tiba-tiba ingin makanan berkuah dan ia tidak sedang ingin merepotkan siapa pun, jadi ia membuatnya sendiri.

Senja baru saja berlalu, tentu belum terlalu malam untuk beberapa orang yang tiba-tiba bertamu. Ia tidak tahu kalau akan ada yang datang, saat maid membukakan pintunya, ia melihat dua orang menuju ruang makan yang berhadapan dengan dapur tempat kakinya berpijak sekarang.

Kedua orang itu adalah Jimin dan Aletha, duduk di salah satu kursi makan, membalas tatapan Yerin yang entah mereka pun tidak bisa mengartikan tatapan sang tuan rumah. Yerin sudah kembali, itulah pesan dari Taehyung yang membuat Jimin mengajak Aletha untuk datang ke rumahnya. Sebagai awal permintaan maaf, Aletha membawa sekeranjang buah apel, sementara Jimin membawa coklat tanpa kacang sebanyak satu kotak penuh.

"Aku masih tidak diterima di sini?" tanya Jimin retorik.

Yerin langsung berbalik badan tanpa menghirau keberadaan keduanya, memilih melanjutkan memasak sup kimchi daging pedasnya daripada meladeni dua orang yang mengecewakannya. Kekecewaannya sulit sekali hilang padahal ia sudah bertekad memaafkannya saja. Karena kebohongan pun seharusnya tidak membuat Yerin seperti kemarin. Ia harusnya menghargai pengakuan mereka semua, tidak malah meninggalkan mereka dengan sisa makian yang masih menggaung di telinganya sendiri.

"Maafkan aku, Rin..." ucap Aletha tiba-tiba, bahkan Jimin pun terkejut mendengarnya. Karena sejak masih di apartemen, di mobil, Aletha sangat bersikeras menolak untuk meminta maaf, bukan karena arogan dan egois, tetapi karena takut tidak dimaafkan.

Yerin kembali tak acuh, tidak sama sekali peduli hingga akhirnya supnya mendidih dan matang. Yerin membawanya perlahan ke meja makan setelah mengganti wadahnya dengan mangkuk besar. Ia juga akan menuangkannya ke mangkuk kecil untuk makan malam kali ini.

Yerin masih sibuk dengan dirinya sendiri, aktivitasnya masih terlalu sibuk untuk ditinggalkan dan meladeni dua orang di sana. Jungkook memang belum turun atau karena belum tahu ada tamu.

Perfect Pentagon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang