VII - Another Intric

151 11 0
                                    

"Toxic memang menyenangkan, tapi jika dosisnya terlalu besar bisa mematikan perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Toxic memang menyenangkan, tapi jika dosisnya terlalu besar bisa mematikan perlahan."

___

"Aku pergi dulu, urusan mendadak," ujar seorang gadis yang tiba-tiba saja menyembulkan kepalanya dan langsung memancing atensi dua orang sekaligus secara bersamaan.

Kedua pasang sehitam jelaga itu langsung tertuju ke arah di mana gadis itu masih memasang raut datar di pintu balkon di sana masih ada Jimin yang membelalakkan matanya karena terkejut dengan ucapan Jungkook dan si Jungkook yang dengan wajah inosennya masih menatap Jimin dengan yakin. Jimin sedari tadi menuntut dirinya memberikan jawaban, dan sekarang di saat dirinya menjawab malah Jimin seperti kehilangan suaranya. Pita suaranya seperti mendadak terbang. Tidak ada pekikan atau kalimat terkejut lainnya. Hanya matanya yang hampir menggelinding jika gadis itu tidak membuyarkannya.

Sedangkan gadis itu, Aletha, yang sedari tadi mendengar bahkan tanpa dia menguping semua percakapan dua pria sialan itu pun hanya berdecak sembari memutar malas bola matanya. Jengah mendengar percakapan pria yang tak jauh-jauh dari seks dan perempuan. Seolah dunia mereka hanyalah berisi tentang kepuasan dan kesenangan.

Aletha tidak terlalu terkejut perihal pernikahan yang Jungkook katakan pada Jimin, karena sebelumnya Jungkook sudah mengatakan padanya. Semua itu hanya skenario. Di mana katanya Jungkook hanya ingin membuat Yerin menjadi miliknya, melindunginya, dan sedikit mengambil beberapa keuntungan, seperti mendapatkan seorang anak untuk cucu neneknya dan beberapa persen saham besar dari ayahnya karena telah memberikan pewaris. Aletha tahu betul bahwa rencana Jungkook jelas sama sekali tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. Semua yang dilakukan oleh Jungkook dan meminta dukungan darinya adalah sepenuhnya untuk keuntungan Jungkook sendiri. Namun, ada satu hal yang mendasari Aletha menyetujui semuanya, dari mulai bekerja sama membujuk Kim Dahyun nantinya, sampai Jungkook yang meminta padanya agar membuat Yerin mau menerimanya, yaitu karena ia tahu Yerin adalah bagian dari rencana matangnya sendiri.

Aletha sempat berpikir bahwa pernikahan yang akan Jungkook lakukan memang terkesan memaksa, ia perlu memproses juga saat Jungkook mengatakannya di bar sore tadi. Namun, mendengar nada bicara Jungkook, ketulusan yang terasa sangat nyata, Aletha jadi tidak terlalu memikirkan perihal Jungkook yang akan menyakiti Yerin. Aletha berpikir bahwa Jungkook tak akan menyakiti gadis yang dicintainya. Hanya itu, pun itu kalau Jungkook tidak berbohong perihal cinta yang diutarakan di depannya.

Aletha mengakui bahwa Kim Yerin memang sempurna. Semua yang pria inginkan, Yerin miliki, dan semuanya menarik. Hanya saja prinsipnya tidak seperti manusia pada umumnya. Dia tidak mau menikah, tidak mau menjalin hubungan khusus apa pun, dan terakhir adalah katanya Yerin membenci pria mana pun kecuali Jungkook dan Jimin. Katanya juga, mereka berdua memang berengsek, tapi perhatiannya cukup bisa diperhitungkan sebagai seorang teman. Memang, jika ditilik ke belakang, teman Yerin ya hanya dua, Jimin dan Jungkook, dan tambah satu yaitu dirinya sendiri, pun itu karena sebuah takdir. Ia mengakui takdir itu sangat indah. Yerin adalah anak dari ayahnya. Ayahnya mengakui, tetapi keluarga ibu Yerin tidak pernah mengakui keberadaannya sebagai ayah dari Yerin.

Perfect Pentagon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang