Menghilang Tanpa Jejak, Artinya Kabur?
..
.
Kening Saka mengkerut dalam saat menjejakkan kaki telanjangnya ke lantai marmer unit apartemen setelah kepulangannya dari Bandung hampir tengah malam. Terasa berdebu, seperti tak dibersihkan. Dan semakin mengernyit saat masuk ke kamar tak mendapati sosok Haidee.
Menghempaskan tas ranselnya begitu saja, ia membuka lemari pakaian dan mendapati pakaian Haidee masih ada. Tapi, sebagian tak ada.
Tanpa sadar ia mengumpat pelan, sembari menyugar rambutnya ke belakang.
"Oh Dee, harusnya kamu gak kayak gini?!" ujarnya frustasi. Lalu segera menghubungi nomor Haidee yang sudah ia tebak tak aktif.
Saka melempar ponselnya ke atas tempat tidur.
Jika saja Haidee memiliki sahabat, mungkin ia bisa bertanya. Bahkan teman pun Haidee tak punya.
Kecuali mantan.
Saka menegakkan kepalanya dan sekali lagi mengumpat.
Memilih menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Untuk mengistirahatkan tubuhnya. Karena demi apapun Saka sangat lelah. Perjalanan dari Bandung begitu melelahkan.
Kepalanya berdenyut, merasakan pusing melanda kepalanya.
Memiliki istri yang pendiam ada plus, pasti juga minus-nya.
Haidee begitu handal mendiamkannya, bahkan tak menganggapnya ada meski ia berkeliaran di sekitar wanita itu. Bahkan sekarang Haidee pergi begitu saja, tak memberitahunya.
Kepala Saka rasanya nyaris pecah.
Dengan memegang kepala, ia bangkit lalu mencari kotak obat. Setelah menemukannya ia meneguk obat sakit kepala untuk meredakan vertigonya. Setelahnya ia menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah sembari memejamkan mata.
Begini kah perasaan Haidee ketika ia pergi kerja?
Merasa kesepian seorang diri dalam unit apartemen tersebut. Menunggu sosoknya kembali.
Dan Haidee benar-benar ingin ia merasakan hal tersebut hingga hari ketiga ia merasa kesepian sendirian di unit apartemen.
Saka yang dikenal gila kerja, tak sekalipun pernah meminta cuti semenjak enam tahun terakhir ini, akhirnya meminta cuti.
Memilih tak ke kantor, menunggu Haidee yang tak kunjung kembali.
Kesepian dan mimpi buruk, adalah hal yang membuat Saka nyaris depresi. Tak ada Haidee tempatnya menyalurkan hasrat hingga ia kelelahan lalu tertidur pulas, membuatnya bermimpi buruk. Bahkan tak tidur karena takut bermimpi sehingga selama hampir seminggu ini mengonsumsi obat tidur. Hal yang ia lakukan lagi setelah tiga tahun terakhir ini.
Alhasil wajahnya terlihat kuyuh, kantung mata menghitam tak bisa ia hindari bahkan bobot tubuhnya begitu menurun.
Berdecak kesal, ia rasanya ingin menghantam ponselnya karena Haidee tak bisa di hubungi walau sudah lima hari selalu mencoba menghubungi.
Lalu ia meraup wajahnya kasar dan tak berapa lama kemudian, ponselnya berdering.
Dengan cepat ia meraih ponselnya, hendak menjawab karena mengira Haidee, tapi bukan.
Menghela nafas pelan, ia menjawab panggilan tersebut.
"Ya.. halo."
"Aku ada di depan Mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
LACUNA
ChickLit[series2] #PROJECT 3 ___________ ⚠️21+ LACUNA : "Sebuah ruang hampa, sebuah bagian yang hilang". __________ Copyright ©2021, NanasManis start [11/2/21] end [28/3/21]