21

20.8K 1.8K 46
                                    

Sama Sekali Tak Mengerti Dan Dimengerti
.

.

.

"Dee, where are you?!"

Saka mengusap wajahnya kasar lalu menatap kosong langit-langit di kamarnya.

Hampir seminggu Haidee tak ada kabar, ponselnya pun tak aktif. Kalau sampai malam ini Haidee tak ada kabar. Esok harinya Saka akan menyewa seseorang untuk mencari Haidee.

Tak beberapa lama saat ia memejamkan mata, ia mendengar suara pintu terbuka, dengan cepat ia bangkit lalu keluar dari kamar.

Kedua kaki Saka berhenti di ambang pintu kamar saat melihat Haidee yang menyeret koper ke arahnya.

Ekspresi Haidee begitu dingin, begitupun sikapnya. Bahkan melengos begitu saja masuk ke kamar, seperti tak menganggap Saka tak ada.

"Kamu dari mana aja?!"

Gerakan tangan Haidee yang hendak melepas kancing kemejanya berhenti, ia memutar tubuhnya. Menghadap sepenuhnya ke arah Saka yang menatapnya tajam. Rahang pria itu mengeras.

Tetap saja Haidee bersikap dingin, menatap tanpa ekspresi Saka yang terlihat marah.

"Liburan."

Saka tertawa sinis lalu menggeleng tak percaya.

Ia yang hampir seminggu uring-uringan seperti orang gila, khawatir pada Haidee. Tapi, ternyata istrinya itu sedang berlibur tanpa memberitahunya.

"Sama siapa?!"

Tatapan keduanya tak putus. Satu menatap tajam, satunya lagi datar.

"Kak Marshal."

Saka maju selangkah dan tanpa kata menendang koper Haidee hingga membuat Haidee tersentak kaget.

"Aku nungguin kamu hampir seminggu ini. Hubungi kamu setiap saat, walau aku tau gak akan ada gunanya, tapi apa?! Kamu malah liburan sama mantan kamu!!!"

Haidee memejamkan matanya sejenak, degup jantungnya berdebar tak karuan. Tak menyangka Saka akan semarah ini. Memang, ia pergi tanpa pamit untuk menghindari Saka. Toh Saka tak akan peduli padanya, pikirnya.

Tapi harapannya tak sesuai dengan bayangannya.

Saka marah.

"Mas cemburu?"

Saka menatap tak percaya Haidee. Pertanyaan datar dan begitu dingin terlontar dari mulut Haidee. Menatap Haidee yang sama sekali tak bersalah membuatnya semakin emosi.

"Aku suamimu, Dee! Jelas aku cemburu! Kamu liburan sama mantan kamu! Kamu anggap aku apa?!" Sekali lagi Saka membentak Haidee.

"Setidaknya aku jujur sama Mas. Gak seperti Mas yang bohongi aku!" sinis Haidee membuat Saka mengepalkan kedua tangannya, semakin menatap Haidee yang hendak menunduk untuk memperbaiki letak kopernya. Tapi, dengan cepat ia mencekal lengan Haidee.

"Mau kamu apa, Dee?! Apa yang mau kamu tunjukkan? Gara-gara Aryani?! Kamu diemin aku beberapa hari yang lalu. Aku maklum. Aku pikir kamu masih bersedih karena Mami. Tapi ternyata karena masih gara-gara Aryani?!"

Sudah Haidee duga jika masalah tentang Aryani, Saka menganggapnya angin lalu seperti tak pernah terjadi. Padahal Haidee butuh penjelasan. Siapa Aryani itu? Kenapa Saka bohong padanya.

"Mas gak ngerti aku," lirih Haidee menatap dingin Saka yang mengkerutkan keningnya heran.

"Apa yang aku gak ngerti tentang kamu?!" desis Saka, emosinya belum surut. Sama dengan nafasnya yang memburu.

LACUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang