17

714 143 14
                                    











"WELCOME TO OUR CLASS!!!"

"Aigo kamjagiya" joohyun tersentak mendengar teriakan wendy

"Irene duduk bareng gue yuk"

"Ishhh namaku joohyun!!"

"Irene" ucap wendy

"Terserah"

"Sini bareng gue" wendy menarik tangan joohyun

"Duduk disini" titah wendy yang duduk di kursi dekat jendela

Joohyun duduk dan tersentak melihat ke arah wendy

"Kenapa natap gue kayak gitu?"

"Hehhh kenapa sih?" Tanya wendy lagi

"A-ah tidak" joohyun mengalihkan pandangannya ke arah lain

"Bisakah kau berbicara dengan formal?" Lanjut joohyun

"U-uh waeyo? Kita seumuran kan?"

"Ah anniyo, hanya saja aku tidak terbiasa berbicara dengan informal"

"Tidak apa-apa jika kamu berbicara formal kepadaku"

"Tapi apakah kamu keberatan jika aku eum maksudku jika lisa dan jennie juga berbicara informal kepadamu? Soalnya kita udah terbiasa berbicara seperti itu" lanjut wendy

"Kemarin-kemarin mereka berbicara formal kepadaku"

"Eum sebenarnya itu hanya permulaan saja" joohyun mengangguk mengerti

"Jadi.....apakah kau keberatan jika kita berbicara informal kepadamu?" Tanya wendy lagi

Dengan wajah yang merasa bersalahnya joohyun menjawab, "maaf, aku sedikit keberatan"

"Gwaenchanha, aku mengerti, akan ku usaha kan" wendy tersenyum

"Eum tapi...jika kau mendengar kami berbicara informal itu tidak masalah kan?" Tanya wendy hati-hati

"Tentu saja, aku juga ingin belajar berbicara informal nanti" jawab joohyun tersenyum kemudian menyibukkan dirinya ke bukunya

'lihatlah disampingmu'

'aigo kamjagiya. Ya! Unnie darimana? Kenapa kau tiba-tiba muncul dan mengagetiku?!'

'kan aku hantu'

'kau tidak penasaran?'

'penasaran apa?'

Seulgi mendecakkan lidahnya, 'lihatlah ke arah jendela! Kau tidak penasaran terhadapnya?'

'anniyo, aku tidak mau tahu'

'baguslah ternyata kau tidak suka mencampuri urusan makhluk lain'

'bukankah itu bagus?' Joohyun menaikkan alisnya

'Ah tunggu, tapi aku penasaran akan masa lalumu unnie' joohyun memicingkan matanya

'kenapa kau penasaran kepadaku?'

'siapa tahu kau jahat di masa lalu dan sekarang berkedok menjadi hantu baik'

'adakah yang seperti itu?'

'ada, mungkin saja itu unnie'

'oh ya?'

'ya, siapa tahu kau jadi pembunuh bayaran di masa lalu'

'kau bahkan tidak tahu tentang masa laluku joohyun'

'jadi, jangan berpikiran seperti itu nona'

'baiklah-baiklah maafkan aku, ahjuma'

'mwoya? Kau bilang apa?' seulgi melebarkan matanya

'ahjuma'

'yaa aishh jinjja'

'hantu tidak boleh mengumpat'

'kata siapa huh?'

'kata aku'

'yaaa kau benar-benar heuu euuu heuhhh' seulgi gemas terhadap joohyun rasanya dia ingin menyentil ginjalnya

"Jennie! Lisa!" Teriak wendy

"Sini duduk di depan kita!" Lanjut wendy

"Pagi-pagi udah berisik aja lu wen" gerutu lisa

"Eh eh mau kemana kalian berdua?" Wendy memutarkan badannya ke belakang

"Kita mau duduk lah" lisa duduk di belakang wendy

"Ishh gue nyuruh kalian duduk di depan bukan di belakang!"

"Kenapa bukan lu aja yang duduk di depan wahai saudari wandahh?" Tanya lisa, wendy mendengus kesal

"Mau duduk dimana pun terserah kita lah" sahut jennie duduk di belakang joohyun

Jennie menepuk pundak joohyun dari belakang "Eh kok diem aja sih"

"E-eh nggak kok" joohyun melihat ke belakang

"Bangku depan masih kosong loh" ucap joohyun

"Bangku belakang juga masih kosong karena itu kita duduk disini, ya gak lis?" balas jennie yang diangguki lisa

"Alangkah baiknya isi yang depan dulu"

"Bener tuh" sahut wendy

"Yaudah sih terserah kita"

"Yeeehh kita cuma nyaranin pabo" wendy memukul kepala lisa

"Kenapa mukul kepala gue? Lu kira gak sakit huh?"

"Sorry sengaja"

"Kalo kalian mau gelud, lebih baik jangan disini deh tuh liat ada lapangan yang siap nerima kalian dengan lapang rumput" sarkas jennie menghentikan lisa yang akan membalas pukulan wendy

"Kok lapang rumput sih?" Tanya joohyun heran

"Ya kan lapangan gaada dada nya" jawaban jennie membuat joohyun tertawa

"Sa ae lu" ucap lisa

"Yaudah yuk" lisa menarik wendy

"Eh eh jangan, lihat tuh ada guru yang mau masuk kelas kita" tunjuk joohyun ke depan pintu"

"Lu beruntung wen karena sekarang ada guru"

"Yahh padahal gue gak sabar mau mukulin elu"

"Eh bule jangan so kuat deh"

"Udah diem tuh guru mau masuk!" Ucap jennie menyela keduanya

Guru pun masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar







- - -

Bel istirahat berbunyi

"Oh jadi kalian sudah berteman sejak SD?"

"Iya makanya kita udah akrab, ya gak lis?" Tanya wendy dan lisa mengangguk

"Iya, tapi seungwan pindah ke kanada pas kelas 5, terus balik lagi ke korea dan sekarang pengen di panggil wendy dih so so an bule" sinis lisa

"Eh lu sendiri ya yang bilang gue mirip bule pas pertama balik kesini"

"Hah kapan tuh?"

"Udah deh lis ngaku aja, kan lu juga bule Thailand" tambah jennie

"Jadi lisa keturunan Thailand?" Tanya joohyun

"Iya jadi si jangkung itu keturunan Tha..."

"Oh jadi ini adik kelas yang gak sopan itu" tiba-tiba seseorang menyela ucapan wendy

* * *






















Vote nya semakin menurun ya bund rasanya pengen pundung aja :')

Tapi gue juga inget ke orang-orang yang udah ngevote cerita ini kasian atuh kalo digantung, makasih loh buat kalian yang udah ngevote cerita ini dari chapter pertama sampe sekarang❤️❤️❤️

Boleh minta tolong buat semangatin gue gak? Rasanya mental gue semakin down karena keadaan di sekitar gue hiks

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang