Invisible Friend

12

Semenjak berteman dengan seulgi, joohyun jarang di ganggu oleh makhluk lainnya. Seulgi juga yang membuat joohyun terbuka kepada orang tuanya.

Jinyoung dan suzy sempat membawa joohyun ke psikiater untuk di periksa, takutnya joohyun mempunyai penyakit mental karena selama ini dia tertekan dengan keadaannya. Dan benar saja dugaan jinyoung, joohyun mengidap penyakit Post traumatic stress disorder (PTSD) dimana seseorang mengalami serangan panik, rasa panik tersebut diakibatkan oleh kejadian masa lampau yang menyakitkan hatinya dan membuatnya merasa takut.

Berkat dukungan orang-orang tersayangnya dan juga berkat resep dokter, joohyun mampu melewati masa-masa sulit itu

Seulgi selalu menemani joohyun, sehingga membuat joohyun sangat tergantung kepadanya

Joohyun suka bermain bersama seulgi, kadang yerim juga ikut bermain. Pelan-pelan yerim sudah tidak takut kepada seulgi, kini dia juga sudah bisa mengatakan huruf R dengan benar, Yerim sudah besar guys!!

Oh ya, apa kalian penasaran tentang rencana apa yang dimiliki seulgi tempo lalu?

Yap, seulgi mengganggu dan masuk ke dalam mimpi mereka yang membully joohyun dengan penampilan wujud aslinya, dia bahkan pernah menampakkan dirinya sehingga membuat para pembully itu takut dan sakit selama berhari-hari. Jadi buat kalian jangan macam-macam dengan joohyun ya jika tidak mau seulgi datang ke mimpimu atau lebih parahnya seulgi akan menampakkan dirinya, uh sangat menyeramkan bukan?

Ingat!! Seulgi selalu menjaga dan melindungi keluarga joohyun

* * *

"Unnie, besok aku sudah kelas 1 SMP apakah unnie masih saja tidak bertambah usia?"

'tidak joohyun, unnie tidak bertambah usia karena unnie meninggal di usia 17 tahun'

"Apa sebabnya kau meninggal unnie? Dari dulu kau tidak mau memberitahu ku" ucap joohyun merajuk

'kau tidak perlu tahu joohyun-ah'

"Huhh kau selalu saja seperti itu" ucap joohyun kesal

'kau akan sekolah dimana?'

"Di Byungmal Middle School"

'haruskah aku mengecek sekolahnya? Kau belum tahu tentang sekolah itu kan?'

"Apa tidak masalah?"

'tentu saja tidak, aku cek dulu sekolahnya' seulgi pun pergi ke sekolah itu

-

"Unnie, apakah seulgi unnie duduk di kursinya?" Tanya yerim menunjuk kursi yang biasa di duduki oleh seulgi

"Tidak yerim, dia sedang pergi ke sekolahan unnie"

"Sekolah unnie yang baru?"

"Iya dia lagi cek sekolahnya"

"Woah enak juga ya jadi hantu tinggal terbang gak perlu jalan"

"Jadi kamu ingin menjadi hantu?"

"Tidak lah"

"Unnie kira kamu ingin menjadi hantu"

"Nggak lah, ihhh serem tau" yerim bergidik ngeri

"Eh! Yerim-ah ada sesuatu di belakangmu!"

"M-mwo? W-wae wae unnie?" Yerim menegang