36

551 95 7
                                    























* * *

"Mianhaeyo..." Satu kata pertama yang keluar dari mulut jisoo ketika berdiri di samping bangsal joohyun

"Jeongmal mianhaeyo~" lirihnya

"Jisooya"

"Tolong maafkan aku joohyun.."

"Tatap mataku jika kau ingin aku memaafkan mu"

"A-aku terlalu malu untuk menatap matamu"

"Gwenchana?"

Jisoo refleks mendongak menatap joohyun, "seharusnya aku yang menanyakan itu kepadamu, maaf aku telah menyakitimu"

"Aku melakukannya dengan sengaja agar kau menatapku" ucap joohyun mengedikkan bahunya

Jisoo langsung menundukkan kepalanya lagi

"Apa kau tidak lelah berdiri sambil memegang tiang infus seperti itu?"

"Kakiku tidak sakit"

"Duduk"

"Duduk dulu jisoo" titahnya lagi, namun jisoo tetap diam ditempatnya

Joohyun menghembuskan nafasnya, "aku sudah memaafkan mu"

"Jangan terlalu baik kepadaku.."

Joohyun melotot, "kau ini maunya apa? Tadi kau ingin aku memaafkan mu aishhh bibirku sakit" ucapnya sambil memegang bibirnya

"Kau menaikkan suaramu, makanya bibirmu sakit"

"Yayaya terserah"

Suzy dan yerim yang sedari tadi memantau, menatap keduanya dengan raut wajah yang heran.

"Bibi, maafkan aku karena menyakiti anakmu" jisoo beralih menghadap ke suzy

"Aku tahu tidak mudah memaafkan orang sepertiku, tapi aku masih berharap kau memaafkanku"

"Dan maaf tadi aku mendengar pembicaraan kalian" lanjutnya sambil menunduk

"Jadi kau menguping?"

"Bukan menguping bibi, tapi mendengar"

"Ya itu sama saja!" Sewot yerim, entah kenapa ia sangat capek melihat teman unnie-nya itu

"Tunggu aku sembuh agar bibi bisa membalas dendam kepadaku,"

"Dan joohyun tidak perlu pergi dari dorm, biar aku saja yang pergi dari sana, bibi"

"Duduk dulu, lihatlah kakimu bergetar, apa kau gugup?" Tanya suzy

"Mianhaeyo, tapi...kakiku bergetar karena menahan pipis"

Suzy dan yerim membelalakkan matanya, sedangkan joohyun menutup mata dan menghembuskan nafas berusaha untuk sabar

"Silahkan ke kamar mandi, aku tidak mau kamar inapku bau pesing karena kau mengompol di celana" jisoo mengangguk

"Baiklah, aku izin pakai kamar mandi di ruang ini"

"Kau bisa sendiri?"

"Tenang saja bibi, sangat mudah bagiku" ucap jisoo sebelum menutup pintu kamar mandi

"Huhhh...melihat kelakuannya, eomma tidak menyangka dia bersikap kasar kepadamu"

"Waktu itu dia dipengaruhi oleh bisikan setan, eomma"

"Tapi tetap saja" suzy memijat pelipisnya

BRAK.

"Omo!!" Kaget joohyun dan yerim

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang