22

726 138 7
                                    



















"Annyeong joohyun-ah" sapa lisa, wendy dan jennie serempak

Joohyun termenung di tempatnya

"Sayang sini ada teman-teman kamu" suzy berdiri dan berjalan ke arah joohyun

"Sayang~" joohyun tersentak kaget ketika tangannya di pegang oleh ibunya

"Kenapa hmm? Temanmu datang untuk bertemu denganmu"

"Ayo duduk bersama mereka" suzy menarik tangan joohyun, namun joohyun tetap di tempatnya sambil menggelengkan kepalanya

Suzy menatap anak sulungnya itu, "Kenapa sayang?"

Alih-alih menjawab, joohyun malah memeluk suzy yang sedikit tersentak kemudian dia membalas pelukan joohyun

Suzy memberi instruksi lewat tangannya agar teman-temannya joohyun mendekat

"Tidak mau menemuinya hmm?" Tanya suzy lembut

Joohyun menggelengkan kepalanya, "tidak mau eomma...joohyun takut~" joohyun semakin mengeratkan pelukannya

"Joohyun-ah" lirih wendy

'heyyy tenanglah joohyun' seulgi tiba-tiba datang mengusap punggung joohyun

'mereka datang kesini bukan untuk mengejekmu'

'mereka khawatir dengan keadaanmu hyun'

'jangan begini hyun-ah'

'aku tahu pasti sulit untukmu, tapi mana Bae Joohyun yang telah sembuh yang ku ajarkan untuk menjadi perempuan tangguh?'

"Un-unnie~" gumaman joohyun membuat wendy lisa dan jennie bingung

"Mianhaeyo~" lirih joohyun membuat ketiga temannya semakin mengerutkan keningnya, sedangkan suzy hanya tersenyum penuh arti

'gwaenchanha joohyun gwaenchanha'

Joohyun perlahan melepaskan pelukannya, "k-kenapa k-kalian ke sini?"

"Kita ingin tahu kondisimu" jawab jennie

"Bicaranya sambil duduk yuk, gak enak kalau harus berdiri seperti ini" ucap suzy, kemudian mereka pun beralih ke ruang tv lagi

"Joohyun" panggil lisa

Joohyun mengangguk, "Aku tahu kok kalian pasti tidak mau berteman denganku lagi"

"Hushhh ucapannya" suzy mengusap bahu joohyun yang ada di sebelahnya

"Anniya, bukan begitu joohyun" ucap jennie

"Kita masih mau berteman sama kamu kok" wendy tersenyum ke arah joohyun

"Iya benar, dalam pertemanan aku tidak suka memandang bulu, jika aku mau berteman dengannya ya sudah aku bakal menerima keadaannya meskipun dia cacat sekalipun" tambah lisa

Jennie mengangguk, "Jangan berpikir kita tidak mau berteman denganmu lagi setelah tahu satu fakta tentangmu, justru kami bangga mempunyai teman sepertimu joohyun"

"Benar kami bangga mempunyai teman sepertimu, jadi kamu tidak usah takut lagi, jika ada orang yang mengganggumu di sekolah kita akan bersama untuk melindungimu joohyun" ucap wendy yang disetujui oleh lisa dan jennie

"Hiks kalian adalah anak-anak yang baik" ucap suzy yang terharu akan mereka

"Aaaaa eomma jangan menangis daritadi aku berusaha keras untuk menahan air mataku" ucap joohyun dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang