4

1.1K 169 6
                                    











"Udah siap? Yuk berangkat" ucap suzy

"Eomma aku gugup"

"Tenang saja sayang tidak usah gugup" ucap jinyoung

"Unnie aku nggak gugup kok" ucap yerim

"Ya kan kamu nggak sekolah yerim" joohyun merotasikan matanya

"Udah yuk berangkat"

Joohyun di antar oleh kedua orangtuanya serta adiknya

-

"Sayang, dengarkan appa" jinyoung mensejajarkan tingginya dengan joohyun kemudian memegang kedua pundak joohyun

"Jika di kelas atau dimanapun ada suara minta tolong jangan di pedulikan oke?" Joohyun mengangguk

"Kamu masuk kelas ya sayang" ucap eomma nya

"Berbaurlah dengan teman yang lainnya ya?" Ucap appa nya

"Joohyun unnie hwaiting" ujar yerim

Joohyun tersenyum dan masuk ke kelasnya

"Ku harap tidak ada yang mengganggunya" ucap suzy

"Iya aku harap juga begitu" jinyoung merangkul istrinya

"Ayo kita pulang" lanjutnya























Selama di kelas, joohyun memerhatikan gurunya yang sedang mengajar

'Joohyun-ah~~'

Joohyun tidak peduli dengan bisikan itu dia tetap fokus belajar

'Joohyun-ah~~'

Joohyun masih fokus memerhatikan gurunya

Srttt. Pulpen yang ada di hadapannya bergerak sendiri

Joohyun terkejut

"Joohyun-ah gwaenchanha?" Tanya guru yang melihat joohyun tiba-tiba terkejut

"N---ne gwaenchanha" jawab joohyun

Guru tersebut kembali mengajar

'Joohyun-ah~~ kkkkkkkkkk' panggilnya lagi sambil cekikikan

Joohyun merinding, jantungnya berdetak kencang

'eomma appa joohyun takut' batinnya gemetar

'Joohyun-ah~~ hhhihihihihi'

Joohyun menutup kedua telinganya, teman yang ada di sampingnya menatap heran

"Joohyun-ah gwaenchanha?" Guru itu menghampiri joohyun

"N------ne"

Karena joohyun mengatakan baik-baik saja, jadi guru tersebut kembali ke depan kemudian memberikan soal

Joohyun mengisi soal tersebut di bukunya

'Joohyun-ah~ joohyun-ah~ joohyun-ah~ joohyun-ah~ hhhahahahahaha'

Joohyun menutup mata dan kedua telinganya

"Diam. Kumohon diam" teriak joohyun menangis ketakutan

Suasana kelas yang tadinya hening menjadi ricuh karena teriakan joohyun

"Joohyun-ah ada apa? Katakan apa yang terjadi?" Panik gurunya

"Hiks hiks a-ada yang terus memanggil namaku hiks hiks aku takut" joohyun menangis sesenggukan

"Tidak ada yang memanggil namamu" ucap teman di sampingnya

"Huh dia sangat aneh bukan?"

"Mengapa dia ketakutan seperti itu?"

"Ck mengganggu saja"

"Dasar aneh"

"Apakah dia berhalusinasi?"

Begitulah sahut teman-teman sekelasnya

Joohyun semakin menangis mendengar ucapan mereka, mereka tidak tahu apa yang dia rasakan

"Sudah-sudah jangan membuatnya semakin menangis, kalian tidak tahu bagaimana rasanya di posisi joohyun" ucap guru itu kepada murid lainnya

"Joohyun tenangkan dirimu ya? Jangan menangis semuanya akan baik-baik saja" joohyun hanya mengangguk

-

Kelas joohyun sudah selesai, dia sedang memasukkan alat tulisnya, kemudian dia keluar kelas

"Heh anak aneh, minggir!!!" Anak itu mendorong joohyun yang hampir membuatnya terjatuh ke arah tangga, untungnya joohyun segera memegang pegangan tangganya

"Kata eomma-ku, orang yang sepertimu itu adalah orang-orang terkutuk" anak laki-laki itu berucap lagi

"Dan aku tidak mau mempunyai teman sekelas sepertimu" tambah anak laki-laki yang lain

"Jadi...enyahlah dari sekolah ini"



Joohyun pulang sendiri, dia menangis dalam diam

"Eommaaaaaaa" teriaknya ketika sampai rumah kemudian memeluk eomma nya yang sedang menonton tv bersama yerim

"Omo joohyun, ada apa? Kenapa menangis?" Tanya suzy panik

"Teman-temanku jahat" joohyun menangis sesenggukan

"Mereka semua mengatakan aku aneh" lanjutnya lagi

"Kenapa bisa begitu?" Tanya suzy kaget

"Hiks hiks ta-tadi saat belajar ada yang terus memanggil namaku, awalnya aku tidak peduli, dia terus memanggilku dan pulpen ku bergerak sendiri hiks hiks aku takut"

Suzy memeluk joohyun, dia menahan air matanya agar tidak keluar, melihat anaknya ketakutan seperti ini membuatnya terasa sakit dia tidak mau melihat joohyun seperti ini

"A-aku berteriak memohon agar dia tidak menggangguku lagi, ta-tapi..." Ucap joohyun terisak

"Sudah jangan diteruskan sayang" lirih suzy

"Maafkan eomma ya" lanjut suzy

"Huwaaaaa eomma dan unnie jangan menangis" teriak yerim ikut nangis kemudian ikut berpelukan

* * *


























Selamat Malam Jum'at 🌌

Adakah yang nungguin cerita ini? Untuk yang nungguin luv u😆 hateu🧡

Jangan lupa seperti biasa, tinggalin jejak kalian di bintang pojok kiri ya hehe👇👈

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang