41

527 92 5
                                    









* * *

"Unnie~"

'Gwaenchana, aku sudah tidak merasakan sakit lagi' ucap seulgi yang melihat joohyun menangis

"Aku akan membantu mengungkapkan semuanya agar unnie bisa istirahat dengan tenang" seulgi mengangguk

'Kau juga harus mengungkapkan cerita dibalik kematian appa-ku hyun'

"Jadi aku harus mulai dari mana?"

'Dulu ekonomi keluargaku sempat terpuruk, appa-ku mendapat tawaran dari sahabatnya untuk bekerja di sebuah perusahaan yang kebetulan dia juga bekerja disitu'

'Berkat otak cerdasnya yang berhasil mengembangkan strategi marketing perusahaan yang saat itu sedang anjlok, appa yang baru bekerja kurang lebih 4 bulan naik jabatan menjadi manajer marketing'

'Appa menjadi lebih sibuk waktu itu, tapi dia selalu meluangkan waktu untuk keluarganya'

'Hingga di satu malam, eomma-ku mendapat panggilan bahwa appa kecelakaan dalam perjalanan pulang'

"Unnie~" joohyun menatap sendu

'Sudah larut malam sebaiknya kamu tidur, kita lanjutkan ceritanya besok' joohyun mengangguk menuruti perintah seulgi
























-

"Gi! Seulgi bangun sayang"

'Huh dimana ini?' Aku kebingungan melihat sekelilingku yang terasa asing

"Ada apa eomma? Aku mengantuk"

'Bukankah itu suara seulgi unnie?' Aku menghampiri asal suara itu. Oh tidak! Kenapa tanganku tidak bisa memegang benda? Aku ini siapa?

Aku mengabaikan rasa heran pada diriku sendiri. Di depan sana, aku melihat unnie yang panik mendengar suara eomma-nya menangis

"Eomma kenapa menangis? Apa terjadi sesuatu?"

"Appa-mu seul"

"Ada apa dengan appa?"

"D-dia kecelakaan"

"Tidak mungkin eomma! Appa selalu berhati-hati ketika mengendarai mobil" kini seulgi unnie ikut menangis

"Ayo kita kesana untuk memastikan"

Mereka berdua bergegas pergi dan aku langsung mengikutinya

Selama di perjalanan, aku melihat seulgi unnie yang menangis gelisah sambil menggigit kuku jarinya

"Appa pasti akan baik-baik saja kan eomma?"

"Semoga saja, ayo kamu berdo'a" eomma-nya yang sedang menyetir mengusap kepalanya

Seulgi unnie menyatukan kedua tangannya dan berdo'a dengan isak tangis memilukan yang membuatku ikut menangis juga

Kami telah sampai di tempat kejadian perkara, seulgi unnie dan eomma-nya langsung berlari keluar

Aku melihat mobil yang terbalik dengan keadaan yang mengenaskan, di sekelilingnya sudah ditandai dengan garis polisi

"APPA!! APPAAA!!" Unnie ingin menerobos masuk tetapi ditahan oleh petugas kepolisian

"ITU APPA-KU BODOH!!! LEPASKAN!!! AKU INGIN MENYELAMATKANNYA"

"Pihak kepolisian sedang berusaha mengeluarkan korban dari mobil tersebut"

"TOLONG CEPAT SELAMATKAN APPA-KU~"

"Appa tolong bertahanlah~"

"Aku sangat mencintaimu appa~"

"Appa~" isak tangis seulgi unnie begitu memilukan hingga tak sadar membuatku ikut terisak juga

Saat ini aku ingin sekali memeluk seulgi unnie.

Pintu mobil sedikit lagi terbuka, tapi tiba-tiba petugas kepolisian menjauh

"API! API!" aku mendengar salah seorang berteriak

"ANDWAE! ANDWAE! APPA!!!!!"

Unnie menerobos mendekati mobil itu, tapi mobilnya meledak saat jarak dengannya sekitar 2 meter hingga membuatnya jatuh tersungkur

"APPAAAAAAA" unnie berteriak dan menangis dengan kencang

Aku sekilas melihat eomma-nya pingsan lagi

"Appaaa~"

"Appa m-mianhae~"

"Seharusnya a-aku menyelamatkanmu"

"A-ku sangat tidak berguna maafkan aku appa aku sangat mencintaimu~" isaknya pilu

Sebisa mungkin aku memeluknya, ikut berbaur dengan tangisan pilunya, kehilangan sosok seorang ayah yang selalu jadi pahlawan dan cinta pertama anak perempuannya.

"A-aku tadi melihat senyumanmu di dalam sana appa.."

'Aku juga melihatnya'

"Senyuman terakhir yang akan selalu ku ingat meskipun menyakitkan"

* * *




















Mon maap nih ya kalo ceritanya ga jelas dan ga ngefeel

Hari ini hari jumat tapi kenapa rasanya kek hari sabtu ya?🤔

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang