Invisible Friend

38

Sebelum membaca part ini alangkah baiknya membaca part sebelumnya dulu barangkali lupa dengan alur ceritanya karena saya kelamaan update, maaf ya:)

* * *

Joohyun terbangun di tengah malam, hanya seorang diri karena rose pamit untuk pulang ke apartemennya sedangkan orangtuanya akan kembali di pagi hari

"U-unnie?" Ia mengerjapkan matanya

"Unnie!" Joohyun langsung terduduk ketika melihat sosok itu tiba-tiba menghilang

"Seulgi unnie! Kau mau kemana?!"

"Seulgi unnie!!!" Panggilnya lagi namun sosok yang dipanggil olehnya itu tidak muncul kembali

"Kau ingin meninggalkanku lagi seperti malam kemarin?" Mata joohyun mulai berkaca-kaca

"Iya huh? Tinggalkan saja sampai aku benar-benar mati!"

"Kau beneran ingin pergi dari kehidupanku?"

"Lalu kenapa kau....kenapa kau menolongku waktu itu?!" Joohyun mengusap kasar air matanya

"Kenapa kau tidak membiarkanku saja agar kau pergi dari kehidupanku dan aku pergi dari kehidupanku juga"

"Aku tahu kau masih ada disini..."

"Tolong kembalilah padaku~" lirih joohyun

'joohyun-ah'

Joohyun mendongak mendengar panggilan lirih itu

'maafkan aku'

Joohyun melihat wujud Kang Seulgi. Dia sangat cantik, memakai baju putih yang bersih dan pancaran sinar di sekelilingnya

'maafkan aku Bae Joohyun' joohyun menggeleng seraya air matanya terus mengalir

'aku harus pergi'

"K-kenapa?" Seulgi menggeleng

"Apa karena kau sudah bertemu dengan appa-mu?" Seulgi terdiam

Malam itu, malam dimana joohyun sekarat. Ketika kesadarannya akan hilang, sekelebat bayangan terlintas di otaknya.

'a-appa?'

'seulgi-ah!' sosok laki-laki paruh baya itu memeluk seulgi

'a-appa kenapa kau masih disini?'

'appa menunggu kamu'

'ayo kita pergi sekarang seulgi-ah'

'a-appa t-tapi urusanku di dunia masih belum selesai'

'ikhlaskan semuanya sayang, biarkan Tuhan yang membalasnya'

'a-appa t-tapi...'

'percayalah Tuhan akan membalasnya'

'sekarang kita pergi ya?'

'SEULGI NOONA!' eungkwang tiba-tiba datang dan berteriak

'J-JOOHYUN' tunjuknya ke belakang

'joohyun kenapa?!'

'DIA SEKARAT!'

'seulgi-ah kita harus pergi' seulgi menatap eungkwang dan appa-nya bergantian dengan gusar

'appa aku tidak bisa' seulgi menggeleng

'tapi kita harus pergi seulgi!'

'izinkan aku menyelamatkan adikku dulu'

'kumohon~' pinta seulgi