* * *
Hari-hari berlalu, joohyun semakin disibukkan oleh kelas musiknya begitupun dengan teman-temannya
'unnie kau ingat awal mula not Canon in D?' tanya joohyun sambil mencoba menekan-nekan tuts piano
'dimulai dari C'
'ah iya!'
'kau melupakannya?'
'mian hehe'
Seulgi memang hobi bermain piano ketika ia masih hidup, dan hobinya itu masih terbawa ketika ia sudah meninggal.
Sebenarnya alasan joohyun terjun ke dunia musik juga karena dipengaruhi oleh seulgi.
Dulu, ia pernah terbangun karena merasa haus, tapi lupa membawa air minum ke kamarnya, jadi ia beranjak turun ke lantai bawah menuju dapur, dan telinganya menangkap suara piano yang ada di ruang keluarga. Bayangkan, mendengar suara piano ketika semua orang tertidur nyenyak di jam 2 pagi sungguh sangat menakutkan, tapi dirinya bernafas lega kala melihat sosok dibalik piano itu yang tak lain adalah seulgi. Dirinya tetap berdiri di tempat sambil memperhatikan seulgi yang hanyut dengan pianonya, mengalunkan nada yang sangat indah.
'nah sekarang aku akan mencoba lagu kesukaanmu, Canon in D'
Joohyun mulai menekan pianonya, "aishh" dengusnya ketika salah
'kau bodoh'
'yaaa aku tidak bodoh! Hanya lupa saja! Lagian sudah lama aku tidak memainkan lagu Canon in D'
'minggirlah biar aku yang memainkannya'
'anniyo andwe andwe! Aku akan mencobanya lagi dan membuktikan kepadamu bahwa aku bisa!'
Joohyun mulai menekan tuts pianonya lagi
"Yeayyyyy aku bisa aku berhasil wlee" joohyun menjulurkan lidahnya'lihat kan aku sangat hebat!!'
'yaaa apaan kau hebat juga karena dulu aku sering mengajarimu'
"Aku tidak peduli pokoknya aku hebat wlee"
"Aku akan memakai lagu ini untuk ujian pianoku besok lusa!"
"Omo! Sudah jam 9 malam, aku akan berlatih sekali lagi dan pulang ke dorm" joohyun memang masih berada di gedung sekolah tepatnya di ruang musik lantai 3
Joohyun memulai kembali sesi latihannya. Saat di pertengahan lagu, tiba-tiba pintu ruang musik itu terbuka sangat kencang yang membuat dirinya melompat kaget
"Aigo kamja--
"Ya minggirlah! Aku mau latihan! Kau sudah cukup lama berlatih bodoh!"
Joohyun menganggukkan kepalanya, lalu berdiri mengambil tasnya dan keluar dari ruangan itu, tapi sebelum keluar ia sempat membungkukkan badannya meminta maaf
Joohyun menuruni tangga gedung itu sambil bernafas lelah
'yaaa kenapa teman sekamar mu itu sangat kasar?!' kesal seulgi
'Mollayo unnie, aku tidak tahu kenapa akhir-akhir ini ia bersikap seperti itu'
Sudah 3 minggu teman sekamarnya atau lebih tepatnya jisoo bersikap dingin ketus dan kasar kepadanya, tepatnya setelah jisoo mengalami mimpi buruk tentang ibu kandungnya yang mengajaknya pergi. Tentunya joohyun merasa tidak nyaman, tapi ya mau bagaimana lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Friend
HorrorBae Joohyun diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Akankah dia menerima kemampuan yang spesial ini? Apakah Bae Joohyun menerima takdir dari Tuhan?