A Warehouse

343 53 18
                                        













* * *

Halo, kalian masih ingat denganku? Ya aku Bae Joohyun, umurku sekarang sudah genap 17 tahun. Sekarang aku sedang berada dirumahku Ansan untuk merayakan hari ulang tahunku

"Saengil chukka hamnida saengil chukka hamnida saranghaneun uri joohyun..saengil chukka hamnida~"

"Jjaaa buat permohonan dan tiup lilinnya sayang~" aku menuruti perkataan eomma

"Kamsahamnida~" ucapku dan keluargaku bertepuk tangan

"Unnie kue nya untukku, kamu makan sup rumput lautnya aja"

"Eyyy mana bisa begitu, ini kan kue ulang tahunku" aku menjauhkan kue itu dari yerim

"Ish unnie kau pelit!"

"Sudah sudah jangan berantem" kata eomma

"Ayo potong kuenya" tambah appa

Aku memotong kue dan membagikan ke mereka, setelah itu kita makan kue bersama-sama

"Kamu mau makan sup rumput lautnya sekarang?"

"Neee eomma" dia memberikannya kepadaku

"Woahh sup rumput laut buatan eomma emang selalu luar biasa" ucapku setelah memakan 1 sendok

"Tentu saja dong~" balas eomma ku

"Ku harap tahun depan juga aku masih bisa memakan sup buatan eomma"

"Jangan cuma tahun depan, 5 tahun 10 tahun 20 tahun bahkan seterusnya kamu masih bisa memakan sup buatan eomma"

"Iya kamu bisa makan sepuasnya" tambah appa

"Neee ku harap kita semua diberi umur panjang" ucap joohyun

"Amin"












Kami berkumpul di ruang keluarga berbincang dan bergurau bersama

"Bagaimana sekolahmu hyun?"

"Yaa lancar lancar saja walau kadang melelahkan"

"Kalau kamu merasa lelah gapapa istirahat dulu lakukan apa yang kamu inginkan yang sekiranya itu membuatmu lebih baik"

"Nee appa"

"Oh ya teman-teman kamu ikut pulang kesini juga?" Tanya eomma

"Awalnya mereka mau ikut rayain ulang tahun ku tapi aku bilang..no! Its my birthday and i want to celebrate with my parents"

"Semenjak tinggal di apart rose, kamu jadi pinter bahasa inggris" tawa appa ku

"Lumayan dapet les bahasa inggris gratis"

"Rose unnie kenapa ga diajak kesini?"

"Kalau dia disini nanti kue ku habis"

"Emang unnie sanggup abisin kue nya?"

"Tidak, kan ada seulgi unnie yang..." suaraku mengecil ketika ingat bahwa seulgi sudah lama pergi ke surga

Eomma mengusap kedua lenganku, "kamu rindu dia hm?" Tanya nya ketika aku terdiam lama

"Iya" ucapku pelan sambil tersenyum tipis

"Mau berkunjung ke gudang belakang?"

"Harus kah sekarang?" Tanyaku kepada appa, karena selama ini aku belum siap membuka gudang yang agak jauh dari belakang rumahku, orang tua aku pun belum pernah membuka gudang itu karena dulu ada larangan dari pemilik rumah ini

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang