Behind The Photo

241 34 2
                                    
















* * *

Aku terkesiap saat membuka mataku, bagaimana tidak? Dihadapanku kini ada seulgi unnie yang tertidur, rambutnya menutupi setengah dari wajahnya

Aku mengangkat tanganku hendak menyelipkan rambutnya, tapi tanganku tergantung di udara, takut ketika aku menyentuhnya aku ditarik ke dunia nyata ku

"Kau!!!"

Aku kaget setengah mati saat dia tiba-tiba berteriak dan mengubah posisi terlentang

"Mmm nom nom masisseo~"

Apa-apaan itu?! Dia mengigau?? Aku terkekeh melihat mulutnya yang mengunyah rambutnya

"Haishhhh"

Dia dengan kesal membenarkan rambutnya yg berantakan

Wajahnya jelas sekarang tidak tertutupi rambutnya lagi, aku terus menatap wajah tidurnya itu sambil tersenyum

Ahhh pahatan wajahnya itu terasa pas dan indah sekali, aku suka mata monolidnya yang sekarang sedang tertutup, hidung mancung bulatnya yang menarik nafas dengan teratur, dan bibir tipisnya yang terbuka sedikit

Kenapa wajahnya seperti beruang ketika tertidur huh? Aku terkekeh














Tok tok tok...

Aku menatap ke pintu yang tertutup

"Seulgiya ireona~"

Dia sama sekali tidak terusik huh?? Dasarrr siluman beruang

"Seulgiyaaaa"

"Kang seulgiiiii"

"Haishhhh waeee eomma waeee shikkeureo!" Dia menendang-nendang ke udara lalu tengkurap menutupi kepalanya dengan bantal

"Kau ingin memakai selang atau ember?"

"A-aniya a-andwe a-araseo m-mianhae eomma" dia panik langsung duduk di kasurnya

"Okey pakai ember"

"A-ANDWEEE!!" Dia lari ke arah pintu dan memutar kuncinya

"A-aku sudah bangun eomma!" Ucapnya sebelum membuka pintu

Ceklek...

Aku melotot melihat seorang wanita paruh baya disana sedang mengangkat ember, apa setiap pagi mereka melakukan hal ini?

"Aaaa eomma aku sudah bangun" dia merunduk takut disiram air

"Aigooo betapa beratnya aku setiap pagi membangunkanmu seperti ini, ya Tuhan apa yang ku lakukan dahulu sehingga kau memberikanku anak yang malas untuk bangun tidur, terlebih dia perempuan, mau jadi apa nantinya anakku ya Tuhan"

"Yhaaa eomma jangan berlebihan, eomma saja yang merepotkan diri sendiri, untuk apa membawa ember dan selang begini setiap membangunkanku huh? Mengancam nyawa anak kecil kesayangan eomma saja!"

"Yha kata siapa kau anak kecil? Kau sudah besar Kang! Belajarlah mandiri! Jika tidak ada aku yang membangunkanmu, kau akan menjadi langganan guru piket setiap harinya"

"Eomma tidur itu suatu kewajiban! Jika kurang tidur nanti akan menimbulkan penyakit yang berbahaya"

"Maka dari itu tidurlah tepat waktu! Jangan begadang!"

"Salahkan tugas sekolahku yang menumpuk! Jika bukan karena itu aku akan tidur sepanjang malam"

"Yhaaa kau ini! Kau saja yang malas sampai tugasnya menumpuk"

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang