Semenjak kejadian di kantin sekolah, joohyun semakin takut. Mentalnya semakin tertekan ditambah lagi hinaan dari teman-temannya
Tapi joohyun tidak mau memperlihatkan dirinya yang semakin tertekan di hadapan orangtua serta adiknya, dia akan berusaha berakting seolah semuanya baik-baik saja
Jika joohyun diberi pilihan, mungkin dia akan memilih buta saja daripada harus melihat 'mereka' dan disebut orang buta daripada 'orang terkutuk'
Saat ini, joohyun pulang dari sekolah sendirian pandangannya selalu ke bawah
"Awwww" rintih joohyun ketika ada sesuatu yang menembus tubuhnya
Ya, joohyun sengaja di tabrak oleh makhluk halus, tubuhnya ambruk di pinggir jalan yang lumayan sepi
'kalau jalan lihat ke depan'
Joohyun melihat ada kaki putih pucat di hadapannya, dia mendongak ke atas
"Aku takut"
'kubilang jangan takut!'
"Kenapa akhir-akhir ini kau selalu mengikutiku?"
'aku tidak mengikutimu'
"Kau kira aku tidak tahu? Kau selalu memantau ku dari jarak 10 meter"
"Sejak kejadian di kantin sekolah" lanjut joohyun
'aku tidak mengikutimu ya!'
"Jika tidak mengikutiku, kenapa kau ada disini?"
"Apa yang kau inginkan dariku?" Tanya joohyun lagi
'aku hanya kebetulan lewat'
"Benarkah itu?"
'ya'
"Aku tidak percaya padamu"
'terserah'
Kemudian 'dia' pergi meninggalkan joohyun
-
Joohyun sampai ke rumahnya, dia lelah energinya tertarik oleh makhluk yang menabrak dia
"Aku pulang"
Dari arah dapur, suzy menghampiri joohyun
"Makan siang dulu yuk sayang" suzy melepas tas yang digendong joohyun
"Eomma joohyun lelah"
"Tapi kamu harus makan sayang"
"Unnie!!! Ayo makan!!! Banyak makanan disini" ajak yerim di dapur
"Baiklah"
Akhirnya joohyun makan siang
"Bagaimana harimu sayang?"
"Seperti biasa, oh iya tadi di jalan pulang ada yang menembus tubuhku eomma..." Ucap joohyun lemah
"Mulai besok eomma jemput kamu ya sayang" ucap suzy khawatir
"Tidak usah eomma, aku bisa sendiri"
"Joohyun-ah biarkan eomma menjemputmu ya, kamu tidak bisa terus seperti ini sayang" suzy mengelus rambut joohyun
Suzy sangat ingin mengantar jemput joohyun, dia sangat khawatir kepada joohyun, tapi joohyun selalu menolak kemauan suzy
"Tidak papa eomma, aku baik-baik saja" joohyun tersenyum
"Jangan bohong joohyun"
"Unnie, bialkan eomma dan aku menjemputmu yaaa" mohon yerim
"Yasudah iya" ucap joohyun
"Eomma... Penunggu kamarku dan yerim akhir-akhir ini selalu mengikutiku dari jauh" adu joohyun
"Oh ya?" Kaget suzy
"Iya, tapi semenjak 'dia' mengikutiku jadi jarang ada makhluk lain yang menggangguku" seru joohyun
"Tadi 'dia' juga bilang ke joohyun kalau jalan harus lihat ke depan" serunya lagi
"Unnie~ jadi di kamal kita ada hantunya?" Tanya yerim takut
"Iya yerim, tapi kata 'dia' tidak jahat, kamu jangan takut ya~"
"Kenapa 'dia' mengikutimu sayang?" Tanya suzy
"Aku tidak tahu, tapi katanya 'dia' tidak mengikutiku"
"Kamu hati-hati ya sayang"
"Iya eomma"
"Eh itu 'dia' melihat ke arah kita" tunjuk joohyun ke ambang pintu kamarnya
Suzy dan yerim melihat ke arah yang ditunjuk joohyun, mereka merinding
"Eomma aku takut~" yerim memeluk eomma nya
"Seperti apa wujudnya sayang?"
"Dia perempuan, rambutnya panjang, tubuhnya lengkap dan tinggi, kulitnya putih pucat, sepertinya 'dia' berumur 17 tahun?" Joohyun terus menatap 'dia'
Suzy dan yerim hanya terdiam mendengar penjelasan joohyun, mereka berdua semakin merinding.
"Eomma! Yerim! 'Dia' tersenyum" heboh joohyun yang pertama kali melihat 'dia' tersenyum
"Benarkah?" Kaget suzy
"Iya eomma, ini pertama kalinya aku melihat 'dia' tersenyum"
'annyeong joohyun~'
* * *
Apa harus bilang "tekan bintangnya kalo kalian orang baik" dulu biar kalian pada ngevote? Sayang kalian hehe🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Friend
HorreurBae Joohyun diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Akankah dia menerima kemampuan yang spesial ini? Apakah Bae Joohyun menerima takdir dari Tuhan?