"tenang tapi sakit, atau bahagia tapi tersiksa?"
dengan cepat Adinta melepas seragam dan mengganti dengan pakaian jalan santainya, setelah mengganti baju 2 menit Adinta masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. Adinta tidak mandi
6 menit telah berlalu kini Adinta memakai parfum agar tidak tercium aroma yang tidak mengenakan, parfum yang dipakainya adalah parfum Vanilla yang selalu menjadi ciri khas Adinta
selesai memakai parfum Adinta langsung pergi ke meja rias dan mendudukkan diri, ia hanya mi nemakai balutan bedak tipis dan liptint dibibirnya agar tidak terlihat pucat. persetan dengan wajahnya sekarang karena waktu sudah hampir habis. Adinta tipe orang yang tidak suka menunggu maka dari itu ia selalu berusaha tepat waktu
Adinta segera mengambil handphone dan dompetnya, sudah tidak ada waktu lagi untuk menyiapkan tas jadi ia hanya mnentetng dua benda terpenting dalam hidupnya itu
dengan tergesa-gesa Adinta menuruni tangga dan secepatnya berlari melupakan rambutnya yang masih dicepol asal oleh jedai
sampai didekat gerbang Adinta membuka lalu menguncinya, Ketos memberikan tatapan intimidasi ke Adinta.
"telat 2 menit" ucapnya sembari melirik jam tangan hitam elegan yang bertengger ditangan sebelah kanannya
Ketos itu menatap Adinta yang masih ngos-ngosan dari atas sampai bawah dengan kening berkerut, kenapa bisa Adinta tetap cantik walau menggunakan pakaian santai
Adinta saat ini memakai kemeja Navi dengan lengan yang sedikit digulung rapih, celana jeans hitam, dan sepatu converse putih polos. oh shit! bahkan rambutnya yang dicepol asal dan terlihat sedikit berantakan itu masih memperlihatkan keanggunan pada wajahnya.
Ketos itu hanya menggelengkan kepala lalu masuk kedalam mobilnya. lain dengan Adinta yang masih bengong meliaht Ketosnya, Ketosnya kenapa terlihat tampan.........
kaos hitam polos yang dibaluti jaket boomber putih, jeans Abu gelap dan sepatu vans Abu-abu campur putih
tunggu, kenapa mereka berdua terlihat seperti ingin kencan?!
"Ayo masuk Adintaaaa" panggil Ketosnya dari dalam mobil dengan kaca yang terbuka agar suaranya terdengar sampai luar
"eh? iyaa" Adinta tersadar dari bengongnya, dan mulai berjalan cepat ikut masuk kedalam mobil dan duduk disamping Ktos
"kita mau kemana kak" tanya Adinta sambil memasang seatbeltnya
"jual kamu" sungguh jawaban yang mebagongkan
"eh istighfar anda, saya tepos ga ada yang mau beli nanti" balas Adinta dengan tangan disilangkan depan dada dan pandangan yang fokus kearah depan. jangan lupakan bibir bawahnya yang dimajukan sedikit
"yaudah kalo gak ada yang mau beli saya mutilasi aja terus saya jual ginjal kamu"
"jantung sama usus 12 jarinya gak sekalian kak? hasilnya bagi dua tapi" Adinta menyahut dengan santainya sembari menghadap Ketosnya dengan muka polos
sahutan Adinta sukses membuat Ketos itu salah fokus dan langsung menatap Adinta dengan tatapan sulit diartikan, antara kaget dan bingung
"eh jangan liatin saya terus nanti ini mobil kenapa kenapa mahal tau mobilnya, kalo kredit satu tahun 12 kali bayar"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINTA
Teen Fiction"itu cowok lo selingkuh, sekarang lo mau kita bantu apa? mau bantu labrak ceweknya? atau apa? kita siap bantu lo" "alay gak sih kalo mainnya begitu. Kalau dia selingkuh ya udah tinggal putusin lah! Kan berarti dia bukan yang terbaik buat gue. udah c...