chapter 20

9.8K 1.3K 351
                                    

"apakah kau akan tetap menyakitiku saat tahu betapa kerasnya hidupku?"

Adinta duduk dengan menyilangkan kedua tangan kedepan dada dirinya saat ini sedang berada didalam ruangan bk bersama dengan Raga yang sedang menatapnya marah

"sekarang jelaskan alasan kamu untuk membela diri pada kesalahan kamu sekarang" ucap Raga mengepalkan kedua tangannya menjadi satu dan menconongkan tubuhnya menatap Adinta dengan tatapan intimidasinya

"saya tidak perlu menciptakan alasan atas perbuatan yang benar" jawab Adinta tenang tidak ada rasa gugup ataupun takut dalam wajahnya

Raga tercengang atas jawaban gadis dihadapannya saat ini "kamu gak ada merasa bersalah atas kelakuan buruk kamu tadi?!" tanya Raga dengan nada yang sedikit meninggi terlihat sekali lelaki itu tengah tersulut emosi

Adinta memutar bola matanya malas lalu menarik sebelah sudut bibirnya "lucu banget sih pacar aku yang suka gak tau diri ini" 

"dengar ini, jika tadi saya diam saja apakah anda masih bisa duduk dikursi itu dengan wibawa dan jabatan sebagai ketos?" lanjutnya dengan menaikkan sebelah alis

"tapi keluakuan kamu tadi udah kelewatan Adinta!" bentak Raga

"hanya dengan dia yang menerima perlakuan kasar bukan berarti status pelaku berubah menjadi korban!" sentak Adinta 

"pantesan aja sistem keadilan Indonesia lemah kalau dari SMA aja udah diajarin hal yang salah!" lanjutnya terkekeh 

"kok diem?"

"ekhem. Etikamu dimana Adinta" Raga berdehem jujur saat ini dirinya merasa tersudutkan

"HAHAHA lah oot" Adinta terbahak melihat Raga yang kicep

"perasaan saya mulai tadi memakai bahasa baku dan tidak berucap sopan deh kenapa dibilang gak ada etika? bukannya yang tadi bernada nyaring itu anda?" ketua osis itu terdiam 

"pokoknya saya mau kamu minta maaf ke Fely sekarang"

"sejak kapan korban harus memohon permintaan maaf pada pelaku?" 

"ini perintah Adinta saya tidak mau mendengar bantahan!"

"bukankah egois ingin didengarkan namun tak ingin mendengarkan?" skakmat Adinta

gadis itu berdiri "lain kali kalau tidak punya telinga itu bilang agar saya bisa menulikan pendengaran saya untuk menghargai anda" ucap Adinta lalu beranjak pergi dari ruangan itu

~~~~~~~~~

Alanjing🐒
online

mantep gak sia-sia ceramah gue pas pelukan kemarin

jadi itu elo?!

iya sayang

aish kenapa gak gue tarik ajasih masker lo kemarin

tunggu

kalau lo tau kejadian hari ini berarti lo satu sekolah dong sama gue???

yes baby

ADINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang